Monday, August 11, 2008

Tolong aku …


Tolong aku …



Genggam tanganku erat
Tarik aku dari terpurukku
Angkat akudari terjerumusku
Basuh aku dengan manteramu
Yang hanya ada padamu
Tak ada lagi tempat mengadu
Ku bersujud penuh
Dengan segenap rasa dan raga
Aku tak mau ke yang lain
Ku tak mau merayu
Namun apa dayaku
Hatiku penuh debu
Mengaburkan pandanganku
Menyempitkan dadaku
Menyesakkan jiwaku
Mengenyahkan semangatku
Tolong aku …

selalu tergoda


selalu tergoda


Pagi tuhan yang ter sayang
Pa kabar hari ini
Tentu kau dalam keadaan sempurna selalu
Tak mungkin aku menandingimu
Dan tak mungkin mereka mengunggulimu
Hanya kau yang Satu
Yang maha dalam segalanya
Tak terkalahkan dalam dunia dan lebihnya
Bukan begitu …
Aku hanya mau ada antara kita
Ikatan yang mengekangku selalu
Genggaman yang tak pernah lepaskanku
Menuntunku ke cahaya senja
Menerangiku dalam gelapnya malam
Mengarahkanku dalam labirin jiwa
Yang selalu tergoda untuk seperti mereka

Kuserahkan seluruhnya


Kuserahkan seluruhnya

Percayalah
Engkau hanyalah Satu
Namun engkau seribu
Yang mampu
Akan lakukan segala
Karena hamba
Ini bukan
Terlalu ingat untuk segala rupa
Kamu tak lagi ada di sana
Antara hatiku yang membara
Mengharapkan
Berbagai rasa yang terdalam
Untuk kuserahkan kepada
Hatimu Satu
Terimalah
Untukmu saja
Gembira jika aku dapat
Aku mampu menghaturkan
Segenap rasa
Bukan hanya mimpi belaka
Akankah nyata
Nyata bukanlah segalanya
Yang ada hanya aku kau dan dia
Aku berpasrah
Kuserahkan seluruhnya

kepadamu saja


kepadamu saja


Tuhan …
Aku butuh pertolonganmu
Untuk yang itu
Aku yakin aku tak mampu
Jika kau tak turun tangan
Ku rasa ku tak berdaya
Ku tak ingin putus asa
Ku harus berpaling padamu
Hanya kau satu yang mampu
Buatku utuh seluruh
Tak ada yang lain
Menumpahkan segala asa
Yang terasa sangat menekan
Dari segala penjuru
Menghimpit dada
Mengeringkan air mata
Ku tak kuasa lagi
Mengeluarkan suara selain padamu
Dan hanya kepadamu saja
Ku kan mengembalikan semua

Inginku menghilang


Inginku menghilang


Semuanya melambat
Membuat lelah untuk bernyawa
Mengahalangi untuk berangan
Terlalu mengecewakan
Aku tak ingin tuhan
Berikanlah jalan untukku
Kembali seperti sedia kala
Dimana tak ada yang bisa
Membuatku gundah gulana
Aku hanya manusia biasa
Di antara mereka dunia fana
Di antara seribu sejuta
Tak lebih dari setitik
Ku berlanjut dalam kebingungan
Tak terasa apa sekitar
Yang ada hanya keluh kesah
Walau berusaha tak mendengar
Telinga tak mau tertutup
Mata-mata mengincar
Membuatku tak nyaman
Inginku menghilang dari sini

Berganti malam


Berganti malam


Bersama bintang aku terbang melayang
Di awang-awang mencoba awan untuk ranjang
Namun semua percuma ku terjerembab
Jatuh ke kubangan
Ku berlumur berlapiskan lumpur
Yang terbaur bagai bubur
Nanah darah dan sumsum
Mencari dalam kelam
Berpegangan bara dituntun gema
Dingin menusuk tulang
Bekukan darah dalam nadi
Benarkah semua ini?
Untuk kebaikan diri
Aku tak tahu pasti
Hanya bertanya dalam hati
Pada dia yang tahu segalanya
Ku tunggu selalu jawabnya
Namun tak kunjung datang
Hanya siang yang berlalu
Berganti malam yang melaju