kampus
thiena
wrgkopi
pul
palugada
tokoteh
kampus
bensin
lopanngantuk
tokojeruk
pul
sampah
kampus
ngurusberkasujiankompre
meetpakiwan
allahuakbar
just put any comment on my blog
kampus
thiena
wrgkopi
pul
palugada
tokoteh
kampus
bensin
lopanngantuk
tokojeruk
pul
sampah
kampus
ngurusberkasujiankompre
meetpakiwan
allahuakbar
psikologi sastra berdasarkan teori psikologi kognitif secara jelas dan terstruktur. Aku akan jelaskan konsep utama, penerapan dalam analisis sastra, dan contohnya.
1. Definisi Psikologi Sastra
Psikologi sastra adalah studi tentang bagaimana proses psikologis memengaruhi pengalaman seseorang dalam membaca atau menciptakan karya sastra. Fokusnya bisa pada:
2. Teori Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif memfokuskan pada proses mental internal manusia, seperti:
Dalam konteks sastra:
Tokoh kunci psikologi kognitif:
3. Penerapan dalam Analisis Sastra
Psikologi kognitif dapat digunakan untuk menganalisis:
Fokus Analisis | Contoh Pertanyaan |
Tokoh | Bagaimana keputusan tokoh dipengaruhi oleh skema kognitif mereka? |
Alur Cerita | Bagaimana pembaca membentuk model mental dari alur cerita yang kompleks? |
Tema & Pesan | Bagaimana pembaca menghubungkan tema cerita dengan pengalaman mereka sendiri? |
Pembaca | Bagaimana cerita memicu empati, prediksi, dan interpretasi pembaca? |
4. Contoh Analisis
Misalnya dalam novel Alice in Wonderland:
psikologi sastra dengan fokus pada teori psikologi sosial. Saya akan jelaskan secara sistematis:
Psikologi sastra adalah cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara sastra dan psikologi, baik psikologi pengarang, tokoh, maupun pembaca. Tujuannya bisa meliputi:
Memahami motivasi pengarang dalam menciptakan karya.
Analisis karakter tokoh fiksi.
Dampak karya sastra terhadap pembaca.
Psikologi sosial menekankan interaksi individu dengan masyarakat. Dalam konteks sastra, teori ini dipakai untuk menganalisis:
Perilaku tokoh: Bagaimana lingkungan sosial memengaruhi tindakan tokoh.
Norma dan tekanan sosial: Bagaimana tekanan kelompok, stereotipe, atau ekspektasi sosial membentuk konflik atau keputusan tokoh.
Identitas sosial: Bagaimana tokoh menyesuaikan diri dengan kelompok, kelas sosial, atau budaya.
Beberapa konsep utama yang sering digunakan:
Konformitas (Solomon Asch): Tokoh mungkin mengikuti tekanan kelompok meski bertentangan dengan nilai pribadinya.
Kepatuhan (Stanley Milgram): Tokoh mengikuti otoritas atau aturan sosial bahkan ketika bertentangan dengan moral.
Peran Sosial (Erving Goffman): Tokoh menjalankan “peran” tertentu sesuai harapan masyarakat.
Dinamika Kelompok dan Konflik Sosial: Bagaimana interaksi dalam kelompok menyebabkan konflik atau kolaborasi.
Misal dalam novel/film:
Tokoh utama takut menentang norma masyarakat → teori konformitas.
Tokoh melakukan tindakan heroik karena pengaruh teman/kelompok → teori pengaruh sosial.
Tokoh menyesuaikan identitasnya untuk diterima di lingkungan baru → teori identitas sosial.
psikologi sastra
Teori Kepribadian Big Five adalah salah satu teori psikologi yang banyak digunakan untuk menganalisis karakter tokoh sastra. Ini fokus pada lima dimensi utama kepribadian yang membentuk perilaku dan sifat seseorang.
Lima Dimensi Big Five:
💡 Catatan untuk Analisis Sastra:
Teori Big Five awalnya dikembangkan dari penelitian psikologi kepribadian modern, terutama melalui analisis faktor (factor analysis) terhadap sifat-sifat manusia. Beberapa tokoh dan sumber pentingnya adalah:
Asal-usul dan Pengembang Teori Big Five:
Contoh Daftar Pustaka (APA 7th Edition) untuk Big Five:
\
Dalam psikologi sastra, tujuan utamanya adalah memahami perilaku, motivasi, dan perkembangan psikologis tokoh sastra melalui pendekatan psikologi. Ada beberapa teori psikologi yang sering digunakan untuk menganalisis tokoh sastra, tergantung pada fokus analisisnya. Berikut penjelasannya:
1. Psikoanalisis (Sigmund Freud)
2. Teori Psikologi Perkembangan (Erik Erikson, Piaget)
3. Psikologi Humanistik (Carl Rogers, Abraham Maslow)
4. Psikologi Perilaku (Behaviorisme – Skinner, Watson)
5. Teori Kepribadian (Jung, Allport, Big Five)
6. Psikologi Sosial
7. Teori Kognitif
💡 Tips:
Sering kali analis tokoh sastra menggunakan kombinasi teori, misalnya Freud untuk konflik batin + Erikson untuk perkembangan psikologis tokoh.
Berikut tabel ringkas teori psikologi sastra beserta fokus analisis dan contoh tokoh:
Teori Psikologi | Fokus Analisis | Konsep Utama | Contoh Tokoh/Analisis |
Psikoanalisis (Freud) | Konflik batin, motivasi tersembunyi, ketidaksadaran | Id, Ego, Superego; mekanisme pertahanan | Hamlet (Hamlet) – konflik antara balas dendam (id) dan moralitas (superego) |
Psikologi Perkembangan (Erikson, Piaget) | Tahap perkembangan psikologis, identitas, pertumbuhan emosional | Tahap perkembangan Erikson; tahap kognitif Piaget | Scout (To Kill a Mockingbird) – perkembangan moral dan pemahaman dunia |
Psikologi Humanistik (Maslow, Rogers) | Aktualisasi diri, motivasi, kebutuhan psikologis | Hierarki kebutuhan Maslow; self-concept, self-actualization | Jane Eyre (Jane Eyre) – perjuangan mencapai kebebasan dan aktualisasi diri |
Psikologi Perilaku (Skinner, Watson) | Perilaku yang dapat diamati; stimulus-respons | Reinforcement, punishment | Pip (Great Expectations) – perilaku yang terbentuk akibat lingkungan dan penguatan sosial |
Teori Kepribadian (Jung, Big Five, Allport) | Sifat, karakter, kecenderungan perilaku | Tipe kepribadian, trait | Sherlock Holmes – intelektual, introvert, rasional |
Psikologi Sosial | Pengaruh kelompok, norma, dan tekanan sosial | Konformitas, norma sosial, pengaruh sosial | Winston Smith (1984) – perilaku dipengaruhi rezim sosial dan tekanan kelompok |
Teori Kognitif | Pemikiran, persepsi, keputusan, strategi pemecahan masalah | Skema, keyakinan, pemrosesan informasi | Hercule Poirot – metode berpikir analitis dalam memecahkan misteri |