Wednesday, April 23, 2025

mata pelajaran Bahasa Inggris di level Sekolah Dasar (SD)

 Saat ini (per 2024-2025), mata pelajaran Bahasa Inggris di level Sekolah Dasar (SD) di Indonesia bukan merupakan mata pelajaran wajib dalam Kurikulum Merdeka, tetapi termasuk ke dalam muatan lokal (mulok) atau pelajaran tambahan yang bisa diselenggarakan sesuai kebijakan masing-masing sekolah atau pemerintah daerah.

Gambaran Umum:

  • Di Kurikulum 2013 dulu, Bahasa Inggris kadang diajarkan mulai kelas 4 atau lebih awal di beberapa sekolah, tapi sifatnya juga tidak wajib nasional.

  • Di Kurikulum Merdeka (yang sekarang digunakan), Bahasa Inggris tidak masuk mata pelajaran inti SD. Biasanya mulai diwajibkan di jenjang SMP.

Bentuk Pelaksanaannya di SD:

  • Banyak SD tetap mengajarkan Bahasa Inggris sebagai ekstrakurikuler atau muatan lokal karena dianggap penting sebagai bekal anak di masa depan.

  • Biasanya diajarkan materi dasar:

    • Pengenalan kata benda (animals, colors, fruits)

    • Greetings

    • Numbers

    • Family members

    • Simple sentences (This is…, I have…, etc.)

    • Songs and simple conversations

Kenapa Tidak Wajib?

Karena fokus di SD dalam Kurikulum Merdeka lebih diarahkan ke:

  • Literasi Bahasa Indonesia

  • Numerasi

  • Pendidikan karakter dan profil pelajar Pancasila

  • Keterampilan dasar

Tapi banyak sekolah swasta, sekolah unggulan, atau SD berbasis internasional tetap memasukkan Bahasa Inggris sebagai pelajaran wajib.


Sejarah Masuknya Pelajaran Bahasa Inggris di SD Indonesia

 

📖 Sejarah Masuknya Pelajaran Bahasa Inggris di SD Indonesia

📌 Masa Kolonial Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, pelajaran Bahasa Inggris belum dikenal di sekolah-sekolah pribumi. Waktu itu, yang diajarkan adalah Bahasa Belanda di sekolah-sekolah elite untuk kalangan tertentu. Bahasa Inggris baru masuk ke Indonesia melalui sekolah-sekolah misionaris atau sekolah swasta non-Belanda.


📌 Masa Awal Kemerdekaan (1945–1950-an)

Setelah Indonesia merdeka, sistem pendidikan nasional mulai dibangun. Pada saat itu, pelajaran Bahasa Inggris hanya diajarkan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), karena dianggap sebagai bahasa asing utama yang penting untuk diplomasi dan hubungan internasional.

Di jenjang SD saat itu, Bahasa Inggris belum diajarkan secara formal.


📌 Tahun 1960–1980-an

Pada periode ini, Bahasa Inggris mulai diperkenalkan di beberapa Sekolah Dasar unggulan atau sekolah swasta sebagai pelajaran tambahan atau muatan lokal, tapi belum menjadi bagian dari kurikulum nasional.

Kementerian Pendidikan lebih fokus pada penguatan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.


📌 Kurikulum 1994

Nah, di sini mulai ada perkembangan:

  • Bahasa Inggris resmi diizinkan menjadi muatan lokal (mulok) di SD.

  • Biasanya mulai diajarkan dari kelas 4 ke atas.

  • Statusnya opsional tergantung kesiapan sekolah dan daerah.


📌 Kurikulum 2006 (KTSP)

  • Bahasa Inggris tetap berstatus muatan lokal di SD.

  • Banyak SD negeri maupun swasta mulai aktif memasukkan pelajaran Bahasa Inggris sejak kelas 1, 3, atau 4 tergantung kebijakan masing-masing sekolah.

  • Materinya dasar-dasar saja: greetings, numbers, colors, animals, simple sentences.


📌 Kurikulum 2013 (K-13)

  • Bahasa Inggris tidak masuk dalam pelajaran wajib SD, karena pemerintah ingin fokus menguatkan literasi Bahasa Indonesia, Matematika, dan Pendidikan Karakter.

  • Namun tetap boleh diajarkan sebagai muatan lokal atau ekstrakurikuler.

  • Banyak sekolah swasta dan sekolah internasional di Indonesia tetap mewajibkan pelajaran Bahasa Inggris di SD.


📌 Kurikulum Merdeka (2022–sekarang)

  • Bahasa Inggris tetap bukan pelajaran wajib SD.

  • Bisa diberikan sebagai muatan lokal atau program ekstrakurikuler.

  • Fokus SD di Kurikulum Merdeka ada pada:

    • Literasi dan numerasi dasar

    • Pendidikan karakter

    • Keterampilan abad 21 melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)


📌 Perkembangannya Sekarang

  • Di sekolah swasta unggulan, sekolah internasional, atau sekolah berbasis bilingual, pelajaran Bahasa Inggris sudah dimulai dari kelas 1 SD bahkan TK.

  • Banyak metode pengajaran kreatif: lagu, permainan, storytelling, dan digital learning.

  • Eksistensi kursus Bahasa Inggris seperti EF, LIA, dan sejenisnya di luar sekolah juga makin populer.

  • Digitalisasi membuat banyak materi belajar Bahasa Inggris untuk anak SD bisa diakses via aplikasi dan platform online.


📚 Kesimpulan

Bahasa Inggris di SD Indonesia pertama kali diizinkan masuk sebagai muatan lokal di Kurikulum 1994, dan sejak itu berkembang pesat di sekolah-sekolah swasta maupun negeri sebagai pelajaran tambahan. Sampai sekarang di Kurikulum Merdeka, statusnya tetap muatan lokal/ekstrakurikuler, tapi kebutuhan global membuat banyak sekolah tetap mengajarkannya sejak dini.

rangkuman sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia

 

rangkuman sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia sejak kemerdekaan hingga sekarang, termasuk nama kurikulum, tahun diberlakukan, dan nama Menteri Pendidikan (jika tersedia):


1. Kurikulum 1947

  • Tahun: 1947

  • Nama: Rentjana Pelajaran 1947

  • Menteri Pendidikan: Mr. Soewandi

  • Ciri khas: Menekankan pada pembentukan karakter bangsa yang merdeka; bersifat integratif; belum sistematis karena masih transisi dari sistem kolonial.


2. Kurikulum 1952

  • Tahun: 1952

  • Nama: Rentjana Pelajaran Terurai 1952

  • Menteri Pendidikan: Wongsonegoro

  • Ciri khas: Mapel disusun lebih sistematis; sudah ada pembagian mata pelajaran; guru bebas memilih metode mengajar.


3. Kurikulum 1964

  • Tahun: 1964

  • Nama: Rentjana Pendidikan 1964

  • Menteri Pendidikan: Sjarif Thajeb

  • Ciri khas: Penekanan pada Pancawardhana (pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keterampilan, jasmani).


4. Kurikulum 1968

  • Tahun: 1968

  • Nama: Kurikulum 1968

  • Menteri Pendidikan: Mashuri Saleh

  • Ciri khas: Penekanan pada pembangunan nasional, semangat Pancasila, dan Orde Baru; sistematika lebih baku.


5. Kurikulum 1975

  • Tahun: 1975

  • Menteri Pendidikan: Sjarif Thajeb

  • Ciri khas: Pendekatan Tujuan Instruksional Umum dan Khusus (TIU dan TIK); penggunaan satuan pelajaran (SAP).


6. Kurikulum 1984

  • Tahun: 1984

  • Menteri Pendidikan: Nugroho Notosusanto

  • Ciri khas: Pendekatan proses; student centered learning mulai diperkenalkan lewat pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).


7. Kurikulum 1994

  • Tahun: 1994

  • Menteri Pendidikan: Wardiman Djojonegoro

  • Ciri khas: Padat materi, jam pelajaran tinggi, banyak keluhan karena beban belajar siswa berat.


8. Kurikulum 2004 (KBK - Kurikulum Berbasis Kompetensi)

  • Tahun: 2004

  • Menteri Pendidikan: A. Malik Fadjar

  • Ciri khas: Penekanan pada kompetensi dasar; pengembangan potensi siswa.


9. Kurikulum 2006 (KTSP - Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

  • Tahun: 2006

  • Menteri Pendidikan: Bambang Sudibyo

  • Ciri khas: Otonomi sekolah; sekolah menyusun kurikulum berdasarkan panduan nasional; berbasis kompetensi.


10. Kurikulum 2013 (K13)

  • Tahun: 2013

  • Menteri Pendidikan: Mohammad Nuh

  • Ciri khas: Pendekatan tematik integratif (SD), saintifik (5M: mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan), penilaian autentik.


11. Kurikulum Merdeka (Merdeka Belajar)

  • Tahun: Diperkenalkan sejak 2020, mulai diimplementasikan lebih luas sejak 2022

  • Menteri Pendidikan: Nadiem Makarim

  • Ciri khas: Lebih fleksibel, pembelajaran berbasis proyek, diferensiasi pembelajaran, tidak ada UN (diganti AN - Asesmen Nasional), fokus pada Profil Pelajar Pancasila.

23 april 25 rabu

 




sampaH

perpus

mbakdini

stanley

pul

mlmparimas

wrgvietnam

tokoteh

parimas

allahuakbar