📖 Sejarah Masuknya Pelajaran Bahasa Inggris di SD Indonesia
📌 Masa Kolonial Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, pelajaran Bahasa Inggris belum dikenal di sekolah-sekolah pribumi. Waktu itu, yang diajarkan adalah Bahasa Belanda di sekolah-sekolah elite untuk kalangan tertentu. Bahasa Inggris baru masuk ke Indonesia melalui sekolah-sekolah misionaris atau sekolah swasta non-Belanda.
📌 Masa Awal Kemerdekaan (1945–1950-an)
Setelah Indonesia merdeka, sistem pendidikan nasional mulai dibangun. Pada saat itu, pelajaran Bahasa Inggris hanya diajarkan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), karena dianggap sebagai bahasa asing utama yang penting untuk diplomasi dan hubungan internasional.
Di jenjang SD saat itu, Bahasa Inggris belum diajarkan secara formal.
📌 Tahun 1960–1980-an
Pada periode ini, Bahasa Inggris mulai diperkenalkan di beberapa Sekolah Dasar unggulan atau sekolah swasta sebagai pelajaran tambahan atau muatan lokal, tapi belum menjadi bagian dari kurikulum nasional.
Kementerian Pendidikan lebih fokus pada penguatan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
📌 Kurikulum 1994
Nah, di sini mulai ada perkembangan:
-
Bahasa Inggris resmi diizinkan menjadi muatan lokal (mulok) di SD.
-
Biasanya mulai diajarkan dari kelas 4 ke atas.
-
Statusnya opsional tergantung kesiapan sekolah dan daerah.
📌 Kurikulum 2006 (KTSP)
-
Bahasa Inggris tetap berstatus muatan lokal di SD.
-
Banyak SD negeri maupun swasta mulai aktif memasukkan pelajaran Bahasa Inggris sejak kelas 1, 3, atau 4 tergantung kebijakan masing-masing sekolah.
-
Materinya dasar-dasar saja: greetings, numbers, colors, animals, simple sentences.
📌 Kurikulum 2013 (K-13)
-
Bahasa Inggris tidak masuk dalam pelajaran wajib SD, karena pemerintah ingin fokus menguatkan literasi Bahasa Indonesia, Matematika, dan Pendidikan Karakter.
-
Namun tetap boleh diajarkan sebagai muatan lokal atau ekstrakurikuler.
-
Banyak sekolah swasta dan sekolah internasional di Indonesia tetap mewajibkan pelajaran Bahasa Inggris di SD.
📌 Kurikulum Merdeka (2022–sekarang)
-
Bahasa Inggris tetap bukan pelajaran wajib SD.
-
Bisa diberikan sebagai muatan lokal atau program ekstrakurikuler.
-
Fokus SD di Kurikulum Merdeka ada pada:
📌 Perkembangannya Sekarang
-
Di sekolah swasta unggulan, sekolah internasional, atau sekolah berbasis bilingual, pelajaran Bahasa Inggris sudah dimulai dari kelas 1 SD bahkan TK.
-
Banyak metode pengajaran kreatif: lagu, permainan, storytelling, dan digital learning.
-
Eksistensi kursus Bahasa Inggris seperti EF, LIA, dan sejenisnya di luar sekolah juga makin populer.
-
Digitalisasi membuat banyak materi belajar Bahasa Inggris untuk anak SD bisa diakses via aplikasi dan platform online.
📚 Kesimpulan
Bahasa Inggris di SD Indonesia pertama kali diizinkan masuk sebagai muatan lokal di Kurikulum 1994, dan sejak itu berkembang pesat di sekolah-sekolah swasta maupun negeri sebagai pelajaran tambahan. Sampai sekarang di Kurikulum Merdeka, statusnya tetap muatan lokal/ekstrakurikuler, tapi kebutuhan global membuat banyak sekolah tetap mengajarkannya sejak dini.