Dalam bahasa Inggris, sebagian besar verba (verbs) bisa diberi akhiran -ing untuk membentuk bentuk gerund atau present participle, seperti eating, running, atau studying. Namun, ada beberapa jenis verba yang tidak lazim atau tidak wajar digunakan dalam bentuk -ing, terutama dalam konteks tertentu. Ini terutama berlaku untuk stative verbs (kata kerja statis) — yaitu kata kerja yang menunjukkan keadaan, perasaan, atau kepemilikan, bukan aksi yang bisa diamati.
Berikut beberapa contoh verb yang tidak lazim atau tidak bisa diimbuhi -ing dalam penggunaan normal:
1. Verba Persepsi dan Pikiran (Mental State Verbs)
-
know → tidak biasa: knowing (kecuali dalam arti khusus seperti "a knowing smile")
-
believe
-
understand
-
remember
-
forget
-
mean
Contoh yang tidak wajar:
-
✖ I'm knowing the answer. → ✔ I know the answer.
2. Verba Kepemilikan
-
have (dalam arti "memiliki")
-
own
-
possess
-
belong
✖ I am having a car. → ✔ I have a car.
Catatan: have bisa di--ing-kan jika artinya berbeda, seperti:
✔ I am having lunch. → di sini have artinya "makan"
3. Verba Perasaan dan Emosi
-
like
-
love
-
hate
-
prefer
-
desire
✖ I'm loving this song. → ✔ I love this song.
Tapi: I'm loving it dipopulerkan oleh McDonald's sebagai gaya bahasa informal, meskipun secara tata bahasa tradisional dianggap tidak baku.
4. Verba Indra (dalam arti statis)
-
see
-
hear
-
smell
-
taste
-
feel
✖ I'm seeing the bird. → ✔ I see the bird.
Tapi bisa benar jika see artinya "bertemu dengan":
✔ I’m seeing the doctor tomorrow.
Kesimpulan:
Verb yang tidak bisa atau tidak lazim diimbuhi -ing umumnya adalah stative verbs, tergantung pada makna dan konteksnya. Namun, beberapa kata kerja bisa berubah makna jika digunakan dalam bentuk -ing, dan penggunaannya bisa diterima dalam konteks tertentu.
.jpg)

