Dalam psikologi sastra, tujuan utamanya adalah memahami perilaku, motivasi, dan perkembangan psikologis tokoh sastra melalui pendekatan psikologi. Ada beberapa teori psikologi yang sering digunakan untuk menganalisis tokoh sastra, tergantung pada fokus analisisnya. Berikut penjelasannya:
1. Psikoanalisis (Sigmund Freud)
- Fokus: Konflik batin, ketidaksadaran, keinginan tersembunyi.
- Konsep utama: Id, Ego, Superego; mekanisme pertahanan.
- Contoh penggunaan:
- Menggali motivasi tokoh yang tampak aneh atau destruktif.
- Analisis mimpi atau fantasi tokoh.
- Misal: Tokoh Hamlet dalam Hamlet bisa dianalisis melalui konflik id (dorongan balas dendam) dan superego (moralitas dan norma sosial).
2. Teori Psikologi Perkembangan (Erik Erikson, Piaget)
- Fokus: Tahap-tahap perkembangan psikologis, identitas, dan pertumbuhan tokoh.
- Contoh penggunaan:
- Analisis perubahan perilaku tokoh dari masa kanak-kanak ke dewasa.
- Misal: Pertumbuhan emosional tokoh Scout dalam To Kill a Mockingbird.
3. Psikologi Humanistik (Carl Rogers, Abraham Maslow)
- Fokus: Aktualisasi diri, potensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.
- Konsep utama: Hierarki kebutuhan Maslow; self-concept dan self-actualization.
- Contoh penggunaan:
- Menggali motivasi tokoh dalam mencapai kebahagiaan atau tujuan hidup.
- Misal: Tokoh yang berjuang untuk menemukan makna hidupnya atau menghadapi konflik eksistensial.
4. Psikologi Perilaku (Behaviorisme – Skinner, Watson)
- Fokus: Perilaku yang dapat diamati; hubungan stimulus-respons.
- Contoh penggunaan:
- Analisis perilaku tokoh berdasarkan pengalaman masa lalu atau konsekuensi yang diterima.
- Misal: Tokoh yang agresif karena mendapat reinforcement dari lingkungan.
5. Teori Kepribadian (Jung, Allport, Big Five)
- Fokus: Sifat, karakter, dan kecenderungan perilaku tokoh.
- Contoh penggunaan:
- Menentukan tipe kepribadian tokoh (ekstrovert, introvert, neurotik, dsb).
- Misal: Analisis tokoh Sherlock Holmes melalui lensa kepribadian “intellectual and introverted”.
6. Psikologi Sosial
- Fokus: Pengaruh kelompok, norma sosial, tekanan sosial terhadap perilaku tokoh.
- Contoh penggunaan:
- Analisis interaksi tokoh dengan masyarakat dan dampaknya pada perilaku atau keputusan tokoh.
7. Teori Kognitif
- Fokus: Pemikiran, persepsi, keyakinan, dan pengambilan keputusan tokoh.
- Contoh penggunaan:
- Menganalisis cara tokoh memproses informasi dan menghadapi konflik.
- Misal: Strategi pemecahan masalah tokoh dalam cerita misteri atau detektif.
💡 Tips:
Sering kali analis tokoh sastra menggunakan kombinasi teori, misalnya Freud untuk konflik batin + Erikson untuk perkembangan psikologis tokoh.
Berikut tabel ringkas teori psikologi sastra beserta fokus analisis dan contoh tokoh:
Teori Psikologi | Fokus Analisis | Konsep Utama | Contoh Tokoh/Analisis |
Psikoanalisis (Freud) | Konflik batin, motivasi tersembunyi, ketidaksadaran | Id, Ego, Superego; mekanisme pertahanan | Hamlet (Hamlet) – konflik antara balas dendam (id) dan moralitas (superego) |
Psikologi Perkembangan (Erikson, Piaget) | Tahap perkembangan psikologis, identitas, pertumbuhan emosional | Tahap perkembangan Erikson; tahap kognitif Piaget | Scout (To Kill a Mockingbird) – perkembangan moral dan pemahaman dunia |
Psikologi Humanistik (Maslow, Rogers) | Aktualisasi diri, motivasi, kebutuhan psikologis | Hierarki kebutuhan Maslow; self-concept, self-actualization | Jane Eyre (Jane Eyre) – perjuangan mencapai kebebasan dan aktualisasi diri |
Psikologi Perilaku (Skinner, Watson) | Perilaku yang dapat diamati; stimulus-respons | Reinforcement, punishment | Pip (Great Expectations) – perilaku yang terbentuk akibat lingkungan dan penguatan sosial |
Teori Kepribadian (Jung, Big Five, Allport) | Sifat, karakter, kecenderungan perilaku | Tipe kepribadian, trait | Sherlock Holmes – intelektual, introvert, rasional |
Psikologi Sosial | Pengaruh kelompok, norma, dan tekanan sosial | Konformitas, norma sosial, pengaruh sosial | Winston Smith (1984) – perilaku dipengaruhi rezim sosial dan tekanan kelompok |
Teori Kognitif | Pemikiran, persepsi, keputusan, strategi pemecahan masalah | Skema, keyakinan, pemrosesan informasi | Hercule Poirot – metode berpikir analitis dalam memecahkan misteri |


No comments:
Post a Comment