psikologi sastra berdasarkan teori psikologi kognitif secara jelas dan terstruktur. Aku akan jelaskan konsep utama, penerapan dalam analisis sastra, dan contohnya.
1. Definisi Psikologi Sastra
Psikologi sastra adalah studi tentang bagaimana proses psikologis memengaruhi pengalaman seseorang dalam membaca atau menciptakan karya sastra. Fokusnya bisa pada:
- Pengarang: bagaimana pikiran, emosi, dan pengalaman memengaruhi proses kreatif.
- Tokoh dalam teks: bagaimana perilaku, motivasi, dan konflik psikologis karakter dianalisis.
- Pembaca: bagaimana pembaca memahami, menginterpretasi, dan merespons teks sastra.
2. Teori Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif memfokuskan pada proses mental internal manusia, seperti:
- Persepsi
- Memori
- Pemahaman bahasa
- Pemikiran dan problem solving
Dalam konteks sastra:
- Pemrosesan naratif: Bagaimana pembaca memproses alur cerita, tokoh, dan konflik.
- Skema kognitif: Pembaca menggunakan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk memahami cerita.
- Teori pemrosesan informasi: Pembaca mengorganisir informasi dari teks, membentuk model mental (mental model) tentang dunia cerita.
- Empati kognitif: Pembaca membayangkan perspektif tokoh dan memprediksi tindakan mereka.
Tokoh kunci psikologi kognitif:
- Jean Piaget: perkembangan kognitif, terutama bagaimana anak memahami narasi.
- Ulric Neisser: pelopor psikologi kognitif, menekankan pentingnya representasi mental.
- Raymond Mar & Keith Oatley: meneliti hubungan antara pembacaan fiksi dan pengembangan teori pikiran (theory of mind).
3. Penerapan dalam Analisis Sastra
Psikologi kognitif dapat digunakan untuk menganalisis:
Fokus Analisis | Contoh Pertanyaan |
Tokoh | Bagaimana keputusan tokoh dipengaruhi oleh skema kognitif mereka? |
Alur Cerita | Bagaimana pembaca membentuk model mental dari alur cerita yang kompleks? |
Tema & Pesan | Bagaimana pembaca menghubungkan tema cerita dengan pengalaman mereka sendiri? |
Pembaca | Bagaimana cerita memicu empati, prediksi, dan interpretasi pembaca? |
4. Contoh Analisis
Misalnya dalam novel Alice in Wonderland:
- Tokoh Alice: proses berpikirnya bisa dianalisis berdasarkan kognisi anak-anak (Piaget), misalnya saat ia beradaptasi dengan dunia yang absurd.
- Pembaca: pembaca membentuk mental model dunia Wonderland, memprediksi tindakan Alice, dan mengalami konflik kognitif ketika aturan dunia tidak logis.


No comments:
Post a Comment