Friday, October 17, 2008

perceraian2


perceraian2

bagaimana sikap anak terhadap ayah tiri dan ayah kandungnya?
1. bila pekawinan kedua dilatarbelakangi perasaan bahagia kedua belah pihak, maka tidak akan menimbulkan konflik yg berat bagi anak, dan anak akan tetap menjaga hubungan baik dg ayah kandungnya
2. situasi yg menyulitkan tjd bila ibu dan ayah tiri menuntut supaya anaknya merenggangkan hub dg ayah kandung. sikap ini membuat anak mjd keras kepala, kaku, tertekan, rasa beban dan mengalami konflik yg berkepanjangan
3. sebaiknya ibu dan yah tiri membiarkan anak tetap berhub baik dg ayah kandungnya
4. jika ayah kandung dan ayah tiri tdk menciptakan suatu situasi sendiri2 dalam mempengaruhi anaknya, niscaya si anak akan merasakan keintiman dg kedua ayahnya, dan situasi ini membantu perkembangan anak

kehadiran ayah tiri dalam keluarga membawa dampak yg berguna bagi anak, khususnya anak laki

akan tetapi penelitian zill menemukan bahwa anak2 yg hidup bersama ibunya dan ayah tiri akan mempunyai banyak masalah, spt munculnya macam2 tuntutan. berbeda dg anak dr keluarga utuh dan anak yg diasuh oleh satu ortu. jd perceraian dan perubahan struktur dlm keluarga akan menimbulkan kesulitan baru pd diri si anak

diungkapkan jg ortu yg kawin lg dpt membawa masalah baru dlm keluarga. situasi keluarga baru ini menuntut angg keluarga bersikap matang dan mengatasi berbagai kesulitan yg timbul, ttp bila ortu tiri dan ortu kandung menciptakan situasi yg baik serta adanya kepekaan thd kebutuhan anak, maka akan tercipta kebahagiaan dan ketentraman


f. apakah perceraian itu selalu negatif

anak yg diasuh satu ortu akan jauh lebih baik drpd anak yg diasuh keluarga utuh yg selalu diselimuti rasa tertekan. perceraian dlm keluarga tdk selalu membawa akibat negatif. sikap utk menghindari situasi konflik, rasa tdk puas, perbedaan paham yg terus menerus, maka perceraian adl satu2nya jalan keluar utk memperoleh ketentraman diri

bagi beberapa keluarga, perceraian dianggap putusan yg paling baik utk mengakhiri rasa tertekan, takut, cemas, dan ketidaktenteraman

No comments: