Sunday, April 20, 2025

sejarah kewirausahaan di Indonesia

 sejarah kewirausahaan di Indonesia, dari masa tradisional hingga era modern:


1. Masa Pra-Kolonial

  • Kegiatan kewirausahaan sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan nusantara (Majapahit, Sriwijaya, dsb).

  • Masyarakat sudah berdagang antarpulau dan dengan pedagang asing (India, Arab, Tiongkok).

  • Wirausaha lokal berdagang hasil bumi seperti rempah-rempah, kain, dan hasil laut.


2. Masa Kolonial (Belanda)

  • Pemerintah kolonial Belanda menguasai dan memonopoli banyak sektor ekonomi.

  • Pribumi dibatasi aksesnya ke pendidikan dan modal, sehingga wirausahawan lokal sulit berkembang.

  • Namun, tetap ada pengusaha pribumi dan keturunan Tionghoa yang menjalankan usaha skala kecil-menengah, seperti batik, tenun, dan perdagangan.


3. Masa Kemerdekaan Awal (1945–1965)

  • Setelah Indonesia merdeka, pemerintah mulai mendorong ekonomi nasional dan pengusaha lokal.

  • Namun, keterbatasan modal, infrastruktur, dan pengalaman membuat perkembangan kewirausahaan masih lambat.

  • Beberapa BUMN dibentuk untuk memenuhi kebutuhan ekonomi nasional.


4. Orde Baru (1966–1998)

  • Pemerintah mulai membuka peluang bisnis lebih luas, termasuk kepada swasta.

  • Banyak pengusaha besar lahir, namun sebagian dekat dengan kekuasaan (praktek KKN: korupsi, kolusi, nepotisme).

  • Kewirausahaan lebih berkembang di kalangan tertentu, terutama yang memiliki akses ke modal dan jaringan.


5. Era Reformasi (1998–sekarang)

  • Krisis 1998 memaksa banyak orang untuk mandiri dan membuka usaha kecil.

  • Pemerintah mulai aktif mendorong UMKM dan kewirausahaan dengan berbagai program pelatihan dan bantuan.

  • Munculnya teknologi digital membuka peluang baru di bidang startup, e-commerce, dan ekonomi kreatif.


6. Era Digital dan Ekonomi Kreatif (2010–sekarang)

  • Generasi muda semakin aktif berwirausaha melalui platform digital.

  • Banyak startup lokal berkembang, seperti Tokopedia, Gojek, Traveloka, dsb.

  • Pemerintah mendukung melalui program seperti Gerakan Nasional 1000 Startup, BEKRAF (sekarang bagian dari Kemenparekraf), dan insentif bagi pelaku UMKM.

No comments: