Kalau tujuannya artikel ilmiah untuk jurnal Scopus, analisis puisi yang dilakukan sebaiknya bukan sekadar “close reading” sederhana, tapi punya novelty, metodologi yang jelas, dan relevansi ilmiah. Dari tren publikasi, ada beberapa arah analisis puisi yang biasanya lebih berpeluang diterima:
๐ Tema Analisis Puisi yang Punya Peluang Tinggi
-
Analisis Puisi dengan Pendekatan Interdisipliner
-
Menghubungkan puisi dengan isu global: ekokritisisme, gender, migrasi, trauma, AI, digital culture.
-
Contoh: “Ekokritik dalam Puisi Kontemporer Asia: Refleksi atas Krisis Iklim”.
-
-
Puisi dan Identitas Sosial-Budaya
-
Bagaimana puisi merepresentasikan identitas nasional, etnis, gender, atau agama.
-
Contoh: “Representasi Identitas Diaspora dalam Puisi Pasca-kolonial”.
-
-
Analisis Komparatif
-
Membandingkan puisi lintas bahasa, negara, atau periode.
-
Contoh: “Perbandingan Imaji Laut dalam Puisi Romantik Inggris dan Sastra Maritim Nusantara”.
-
-
Analisis dengan Teori Sastra Mutakhir
-
Menggunakan teori poskolonial, feminisme, ekokritik, trauma studies, digital humanities.
-
Contoh: “Trauma Kolektif dan Ingatan dalam Puisi Pasca-Genosida”.
-
-
Digital Humanities dan Puisi
-
Menggunakan corpus analysis, text mining, atau AI tools untuk menganalisis pola bahasa puisi.
-
Contoh: “Analisis Komputasional Imaji Alam dalam Puisi Indonesia Modern”.
-
-
Puisi dan Pendidikan / Literasi
-
Mengkaji peran puisi dalam pembelajaran literasi, EFL/ESL, atau pembentukan karakter.
-
Contoh: “Integrating Poetry Analysis in EFL Classrooms to Enhance Critical Literacy”.
-
⚖️ Faktor yang Membuat Artikel Berpeluang Diterima
-
Novelty: jangan hanya membahas simbol/tema klasik, tapi hubungkan dengan isu kekinian.
-
Theoretical Framework: gunakan teori mutakhir dan relevan.
-
Metodologi: jelas (misalnya qualitative content analysis, corpus linguistics, discourse analysis).
-
Kontribusi Ilmiah: artikel harus bisa memperluas diskusi akademik, bukan hanya deskripsi.
-
Relevansi Global: lebih menarik jika kasus lokal (puisi Indonesia) dikaitkan dengan diskursus internasional.
๐ Jadi, peluang tinggi ada pada analisis puisi yang:
-
menggunakan pendekatan interdisipliner,
-
membahas isu global,
-
punya metodologi kuat,
-
dan memberi kontribusi baru untuk studi sastra/linguistik/pendidikan.
Berikut beberapa contoh judul potensial untuk artikel analisis puisi yang berpeluang masuk jurnal Scopus, saya kelompokkan berdasarkan pendekatan:
๐น 1. Isu Global & Interdisipliner
-
Ekokritisisme dalam Puisi Kontemporer Asia: Representasi Krisis Iklim dan Kesadaran Ekologis
-
Poetry of Migration: Identity, Displacement, and Belonging in Contemporary Diaspora Literature
-
War, Trauma, and Memory: A Literary Analysis of Post-Conflict Poetry in Southeast Asia
๐น 2. Gender & Poskolonial
-
Feminist Voices in Contemporary Poetry: Deconstructing Gender Stereotypes through Literary Analysis
-
Postcolonial Resistance in Poetry: Identity and Power in Indonesian and African Literary Works
-
Rewriting the Nation: A Postcolonial Reading of Modern Indonesian Poetry
๐น 3. Komparatif & Lintas Budaya
-
Sea Imagery in Romantic English Poetry and Indonesian Maritime Literature: A Comparative Study
-
Cross-Cultural Poetics: Symbolism and Identity in Japanese Haiku and Indonesian Short Poems
-
Globalization and Local Identity: Comparative Analysis of Contemporary Poetry in English and Bahasa Indonesia
๐น 4. Digital Humanities & Analisis Linguistik
-
Corpus-Based Analysis of Nature Imagery in Modern Indonesian Poetry
-
Exploring Intertextuality in Poetry through Digital Humanities Approaches
-
AI-Assisted Literary Analysis: Computational Patterns in Contemporary Poetry
๐น 5. Pendidikan & Literasi
-
Integrating Poetry Analysis in EFL Classrooms to Enhance Critical Thinking and Cultural Literacy
-
Teaching Global Citizenship through Poetry: A Study on Literary Pedagogy in Higher Education
-
The Role of Poetry in Developing Emotional Intelligence and Character Education in Schools
๐ Dari semua opsi ini, kategori isu global (ekokritik, migrasi, trauma) dan digital humanities (corpus/AI-based) biasanya lebih cepat menarik minat editor jurnal Scopus, karena novelty dan relevansinya tinggi.
.jpg)

No comments:
Post a Comment