langkah-langkah mengajar menggunakan model Inquiry-Based Learning (IBL) untuk mata kuliah “Secretaryship”, dengan materi “How to handle late appointments, cancelling appointments, refusing appointments, handling forgotten or conflicting appointments” dan tugas akhir berupa video simulation.
📘 Rencana Pembelajaran dengan IBL
Mata kuliah: Secretaryship
Pertemuan: 5
Model: Inquiry-Based Learning (IBL)
Topik: Handling Appointments (Late, Cancellation, Refusal, Forgotten, Conflicting)
Produk akhir: Video simulasi aktivitas sekretaris (handling visitor, making phone call, making appointment)
🧭 Langkah-langkah Mengajar Menggunakan IBL
1. Orientation (Orientasi / Stimulation)
Tujuan: Membangkitkan rasa ingin tahu mahasiswa terhadap situasi nyata dalam pekerjaan sekretaris yang berkaitan dengan appointment handling.
Langkah:
-
Dosen menayangkan cuplikan video pendek (1–2 menit) tentang kesalahan dalam mengatur janji temu (misalnya klien datang terlambat atau sekretaris lupa menjadwalkan ulang).
-
Dosen mengajukan pertanyaan pemantik:
-
“What do you think went wrong in this situation?”
-
“How should a professional secretary handle such problems?”
-
-
Mahasiswa mendiskusikan pengalamannya (jika ada) terkait pengaturan janji temu yang tidak berjalan lancar.
Output: Mahasiswa menyadari pentingnya kemampuan komunikasi dan manajemen waktu dalam menangani appointment issues.
2. Problem Statement (Identifikasi Masalah / Questioning)
Tujuan: Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai jenis masalah dalam appointment management dan merumuskan pertanyaan penelitian kecil.
Langkah:
-
Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (3–4 orang).
-
Setiap kelompok diminta membuat daftar situasi sulit yang mungkin dihadapi sekretaris terkait appointment (misalnya: tamu datang terlambat, klien membatalkan di menit terakhir, atau jadwal ganda).
-
Mahasiswa merumuskan pertanyaan seperti:
-
“How can a secretary politely refuse an appointment?”
-
“What should be said when rescheduling a meeting?”
-
-
Dosen membantu memperjelas pertanyaan agar fokus dan kontekstual.
Output: Setiap kelompok memiliki 3–4 pertanyaan utama untuk dijawab melalui eksplorasi dan simulasi.
3. Data Collection (Pengumpulan Data / Exploration)
Tujuan: Mahasiswa mencari informasi dan contoh nyata cara profesional menangani appointment issues.
Langkah:
-
Dosen memberi referensi: contoh dialog bisnis, video role play, dan artikel sekretaris profesional.
-
Mahasiswa meneliti berbagai ekspresi bahasa Inggris yang digunakan dalam konteks appointment handling, seperti:
-
“I’m afraid I have to cancel our appointment due to…”
-
“Would it be possible to reschedule for next week?”
-
“I’m sorry, but Mr. Lee is currently in another meeting.”
-
-
Mahasiswa mencari best practices dari sumber online (YouTube, business blogs, secretary training sites).
-
Setiap kelompok mencatat dan menganalisis ekspresi sopan, struktur percakapan, dan etika komunikasi yang digunakan.
Output: Daftar ekspresi, contoh percakapan, dan strategi yang tepat untuk setiap situasi appointment problem.
4. Data Processing (Analisis / Explanation)
Tujuan: Mahasiswa menganalisis dan menyimpulkan pola komunikasi efektif berdasarkan temuan mereka.
Langkah:
-
Mahasiswa mendiskusikan hasil temuan dan membuat mini dialogue scripts untuk setiap jenis kasus:
-
Case 1: Late appointment
-
Case 2: Cancelling appointment
-
Case 3: Refusing appointment
-
Case 4: Forgotten/conflicting appointment
-
-
Dosen memfasilitasi diskusi kelas besar:
-
Kelompok mempresentasikan hasil sementara.
-
Dosen dan teman lain memberikan umpan balik terhadap kesopanan, kejelasan, dan tata bahasa.
-
Output: Skrip percakapan yang sudah direvisi dan siap untuk digunakan dalam simulasi video.
5. Verification (Pembuktian / Presentation)
Tujuan: Mahasiswa membuktikan pemahamannya melalui role play atau simulation sebelum tugas video akhir.
Langkah:
-
Setiap kelompok melakukan simulasi singkat di depan kelas (5–7 menit).
-
Dosen menilai berdasarkan:
-
Penggunaan bahasa yang sopan dan formal
-
Ketepatan ekspresi sesuai konteks
-
Penanganan situasi secara profesional
-
Kerjasama dan alur percakapan
-
Output: Performa simulasi awal yang menunjukkan pemahaman praktis mahasiswa terhadap teori.
6. Generalization (Kesimpulan / Reflection)
Tujuan: Mahasiswa merefleksikan pelajaran yang diperoleh dan menggeneralisasikan prinsip umum handling appointments.
Langkah:
-
Dosen memfasilitasi refleksi kelas:
-
“What have you learned about dealing with appointment problems?”
-
“What skills are most important for a secretary in such situations?”
-
-
Mahasiswa menulis refleksi singkat (150–200 kata) tentang pengalaman mereka belajar melalui inquiry.
Output: Refleksi individu sebagai bagian dari penilaian formatif.
7. Assignment / Final Product
Tugas Akhir (Assignment-2):
Preparing a video showing the secretary’s activity of handling visitors, making phone calls, and making appointments.
Langkah pengerjaan:
-
Perencanaan: Mahasiswa membuat naskah video berdasarkan skrip percakapan yang telah disempurnakan.
-
Produksi: Rekam simulasi profesional (menggunakan pakaian formal dan setting kantor sederhana).
-
Durasi: 3–5 menit.
-
Format: Video kelompok, bahasa Inggris, menampilkan minimal tiga situasi appointment handling.
-
Penilaian:
-
Fluency & Pronunciation (25%)
-
Politeness & Professionalism (25%)
-
Relevance to Topic (25%)
-
Creativity & Teamwork (25%)
-


No comments:
Post a Comment