Saturday, October 18, 2025

langkah-langkah mengajar menggunakan model Inquiry-Based Learning (IBL) untuk mata kuliah “Secretaryship”

 




langkah-langkah mengajar menggunakan model Inquiry-Based Learning (IBL) untuk mata kuliah “Secretaryship”, dengan materi “How to handle late appointments, cancelling appointments, refusing appointments, handling forgotten or conflicting appointments” dan tugas akhir berupa video simulation.


📘 Rencana Pembelajaran dengan IBL

Mata kuliah: Secretaryship
Pertemuan: 5
Model: Inquiry-Based Learning (IBL)
Topik: Handling Appointments (Late, Cancellation, Refusal, Forgotten, Conflicting)
Produk akhir: Video simulasi aktivitas sekretaris (handling visitor, making phone call, making appointment)


🧭 Langkah-langkah Mengajar Menggunakan IBL

1. Orientation (Orientasi / Stimulation)

Tujuan: Membangkitkan rasa ingin tahu mahasiswa terhadap situasi nyata dalam pekerjaan sekretaris yang berkaitan dengan appointment handling.

Langkah:

  • Dosen menayangkan cuplikan video pendek (1–2 menit) tentang kesalahan dalam mengatur janji temu (misalnya klien datang terlambat atau sekretaris lupa menjadwalkan ulang).

  • Dosen mengajukan pertanyaan pemantik:

    • “What do you think went wrong in this situation?”

    • “How should a professional secretary handle such problems?”

  • Mahasiswa mendiskusikan pengalamannya (jika ada) terkait pengaturan janji temu yang tidak berjalan lancar.

Output: Mahasiswa menyadari pentingnya kemampuan komunikasi dan manajemen waktu dalam menangani appointment issues.


2. Problem Statement (Identifikasi Masalah / Questioning)

Tujuan: Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai jenis masalah dalam appointment management dan merumuskan pertanyaan penelitian kecil.

Langkah:

  • Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (3–4 orang).

  • Setiap kelompok diminta membuat daftar situasi sulit yang mungkin dihadapi sekretaris terkait appointment (misalnya: tamu datang terlambat, klien membatalkan di menit terakhir, atau jadwal ganda).

  • Mahasiswa merumuskan pertanyaan seperti:

    • “How can a secretary politely refuse an appointment?”

    • “What should be said when rescheduling a meeting?”

  • Dosen membantu memperjelas pertanyaan agar fokus dan kontekstual.

Output: Setiap kelompok memiliki 3–4 pertanyaan utama untuk dijawab melalui eksplorasi dan simulasi.


3. Data Collection (Pengumpulan Data / Exploration)

Tujuan: Mahasiswa mencari informasi dan contoh nyata cara profesional menangani appointment issues.

Langkah:

  • Dosen memberi referensi: contoh dialog bisnis, video role play, dan artikel sekretaris profesional.

  • Mahasiswa meneliti berbagai ekspresi bahasa Inggris yang digunakan dalam konteks appointment handling, seperti:

    • “I’m afraid I have to cancel our appointment due to…”

    • “Would it be possible to reschedule for next week?”

    • “I’m sorry, but Mr. Lee is currently in another meeting.”

  • Mahasiswa mencari best practices dari sumber online (YouTube, business blogs, secretary training sites).

  • Setiap kelompok mencatat dan menganalisis ekspresi sopan, struktur percakapan, dan etika komunikasi yang digunakan.

Output: Daftar ekspresi, contoh percakapan, dan strategi yang tepat untuk setiap situasi appointment problem.


4. Data Processing (Analisis / Explanation)

Tujuan: Mahasiswa menganalisis dan menyimpulkan pola komunikasi efektif berdasarkan temuan mereka.

Langkah:

  • Mahasiswa mendiskusikan hasil temuan dan membuat mini dialogue scripts untuk setiap jenis kasus:

    • Case 1: Late appointment

    • Case 2: Cancelling appointment

    • Case 3: Refusing appointment

    • Case 4: Forgotten/conflicting appointment

  • Dosen memfasilitasi diskusi kelas besar:

    • Kelompok mempresentasikan hasil sementara.

    • Dosen dan teman lain memberikan umpan balik terhadap kesopanan, kejelasan, dan tata bahasa.

Output: Skrip percakapan yang sudah direvisi dan siap untuk digunakan dalam simulasi video.


5. Verification (Pembuktian / Presentation)

Tujuan: Mahasiswa membuktikan pemahamannya melalui role play atau simulation sebelum tugas video akhir.

Langkah:

  • Setiap kelompok melakukan simulasi singkat di depan kelas (5–7 menit).

  • Dosen menilai berdasarkan:

    • Penggunaan bahasa yang sopan dan formal

    • Ketepatan ekspresi sesuai konteks

    • Penanganan situasi secara profesional

    • Kerjasama dan alur percakapan

Output: Performa simulasi awal yang menunjukkan pemahaman praktis mahasiswa terhadap teori.


6. Generalization (Kesimpulan / Reflection)

Tujuan: Mahasiswa merefleksikan pelajaran yang diperoleh dan menggeneralisasikan prinsip umum handling appointments.

Langkah:

  • Dosen memfasilitasi refleksi kelas:

    • “What have you learned about dealing with appointment problems?”

    • “What skills are most important for a secretary in such situations?”

  • Mahasiswa menulis refleksi singkat (150–200 kata) tentang pengalaman mereka belajar melalui inquiry.

Output: Refleksi individu sebagai bagian dari penilaian formatif.


7. Assignment / Final Product

Tugas Akhir (Assignment-2):
Preparing a video showing the secretary’s activity of handling visitors, making phone calls, and making appointments.

Langkah pengerjaan:

  1. Perencanaan: Mahasiswa membuat naskah video berdasarkan skrip percakapan yang telah disempurnakan.

  2. Produksi: Rekam simulasi profesional (menggunakan pakaian formal dan setting kantor sederhana).

  3. Durasi: 3–5 menit.

  4. Format: Video kelompok, bahasa Inggris, menampilkan minimal tiga situasi appointment handling.

  5. Penilaian:

    • Fluency & Pronunciation (25%)

    • Politeness & Professionalism (25%)

    • Relevance to Topic (25%)

    • Creativity & Teamwork (25%)


No comments: