Thursday, April 11, 2013

konsep benar dan salah

ketika kita mentuhankan tuhan, maka kita akan menganggap semuanya itu benar menurut tuhan. dan semua yang bertentangan dengan tuhan dianggap salah. kemudian muncul pertanyaan dalam diri kita. kosep benar dan salah itu bagaimana. ketika semua orang menyerahkan pada tuhan dan pasrah tanpa bertanya, mka semua penilaian konsep benar dan salah juga berada di tangan tuhan. apakah tuhan menginginkan kita dengan kepasrahan semacam ini? tuham memberi kita otak dan pikiran untuk mengelola hidup kita sendiri. jadi secara tidak langsung tuhan juga menghendaki kita untuk mempertanyakan segala benar dan salah yang ada di sekeliling kita. permasallahan yang pelik adalah bagaimana kita memberikan konsep pada definisi salah dan benar. semua kembali padakita. ketika kita lahir di dunia, kita belum bisa menentukan mana yang salah dan mana yang bnenar. konsep benar dan salah itu datang seiring perjalanan hidup kita. kemunculan konsep tersebut tidak datang dengan sertamerta. kemunculannya dipengaruhi oleh berbagai macam hal di lingkungan kita. bagaimana kita dibesarkan, bagaimana kita dididik, bagaimana pandangan ortu kita terhadap konsep tersebut, dimana kita dibesarkan, dlm lingkungan seperti apa kita dibesarkan,. dengan kata lain, sistemlah yang memberikan indoktrinasi konsep benar dan salah pada pikiran kita. sebagai kertas putih, munculnya sebuah konsep atau definisi tidak tertulis dengan sendirinya. kita dituntun oleh keberadaan sistem2 yang ada di sekeliling kita. sistem2 itualh yang menetukan terbentuknya konsep pada pemikiran kita yang pada akhirnya akan menentukan cara hidup kita. ada dua macam sistem yang ada di lingkungan kita, mayoritas dan minoritas. sebagai sistem mayoritas maka kita akan menemukannya dimana2, di pergaulan, pendidikan, media masa dan lainnya. oleh karena seringnya gesekan kita terhadap keberadaan sistem mayoritas, maka sadar atau tidak kita mengindoktrinasi konsep yang dimiliki mayoritas ke dalam diri kita. dan kita akan menganggap konsep yang dimilikinya adalah benar adanya. dan seballiknya segala hal yang bertentangan dengan mayoritas (baca: minoritas) merupakan konsep yang salah. pengadopsian terhadap konsep mayoritas ini berjalan secara terus menerus dan berkesinambungan karena sifat dari mayoritas yang keberadaannya menguasai segala hal di sekeliling kita. pertanyaannya adalah dimana keberadaan minoritas? perlu sensitifitas untuk mengetahui keberadaan minoritas di lingkungan kita. keberadaan mereka tentu saja tidak menonjol karena dari sifat minoritas yang selalu tersisihkan dan tertutupi oleh keberadaan mayoritas. namun sifat ini tidak memberikan arti bahwa keberadaan mereka tidak punya signifikansi. kita tidak bisa mengenal salah kalau tidak ada benar dan sebaliknya kita tidak bisa mengenal benar kalau tidak ada salah. dan juga kita tidak bisa mengenal minoritas tanpa adanya mayoritas dan sebaliknya. mendapat pengakuan atau tidak, keberadaan minoritas memberikan posisi mayoritas dalan kedudukannya. ketika kita sudah terindoktrinasi bahwa mayoritas itu selalu benar, maka secara tak langsung kita juga terindoktrinasi keberadaan minoritas itu salah. namun konsepnya tidak semudah seperti yang di atas. semua hal punya penilaian subjektif. setiap individu memeiliki konsepnya masing2 tentang definisi salah dan benar. namun seperti dikatakan di atas, kebanyakan orang menerapkan definisi mayoritas pada hidupnya karena sejarah mayoritas lah yang melingkupi hidup mereka dan mengindoktrinasi pola pikir mereka. butuk sensitifitas untuk memahami bahwa konsep yang dimiliki minortias belum tentu salah. orang-orang yang sensitif yang mampu memahai keberadaan minoritas ini diperlukan sebagai penengah dan pencegah adanya konflik. kebanyakan individu yang merasa dirinya benar (dan mendapat dukungan mayoritas) akan menganggap salah kaum minoritas dan akan berusaha memberangus keberadaan mereka. bagaimana menumbuhkan sensitifitas dalam diri seseorang? salah satunya dengan cara meditasi. apa itu meditasi? meditasi adalah keadaan dimana seseorang berusaha mengosongkan pikiran dan berusaha untuk menjadi lebih peka akan keberadaan benda2 disekelilingnya. dengan kepeakaan yang didapat dari meditasi ini, orang akan menjadi lebih sensitif dan lebih pengertian akan keberadaan orang2 atau individu2 yang berbeda dengan dirinya (atau berbeda dengan keberadaan kaum mayoritas). sellain mendapatkan rasa peka terhadap keberadaan kaum minoritas, efek lain dari meditasi adalah juga kepekaan terhadap segala yang terjadi di sekeliling kita. dengan sense yang baru didapat, manusia yang bersangkutan akan menyadari bahwa banyak hall ternyata berbeda dengan dugaan sebelumnya. kalau sebelumnya (dengan kepekaan yang tumpul) manusia tersebut menganggap bahwa dunia baik2 saja, maka dengan keadaan barunya (kepekaan tinggi) manusia tsb akan menyadari bahwa ternyata banyak masalah yang ada di sekeliling kita. hal ini akan berdampak pada ketenangan jiwanya. org yang tidak mampu bersinkronisasi dengan dunia yang penuh masalah, dia akan merasa depresi. untuk mencegah hal ini, manusia hendaknya berusaha menikmati hidup. bagaimana manusia bisa menikmati hidup? menikmati merupakan kata kerja. konsep kata kerja menikmati berbeda dengan konsep kata kerja konkret yang lain (mis mengambill, membawa, memetik dll). konsep kata menikmati merupakan konsep abstrak. menikmati adalah menerima segala keadaan yang dihadapinya dan berusaha memperlakukan keberadaan tersebut dengan biasa saja, apa adanya, tidak mempermasalahkan segala hal dengan berlebihan. maka nikmatilah hidup, karena anda hanya hidup sekali di dunia ini.

No comments: