Saturday, November 30, 2024

Termasuk hatiku yang gundah gulana ini

 




Di lubuk hati, kuukir doa

Agar benci sirna, tak lagi bercokol

 Iri hati pupus, tak lagi membuncah

 Hatiku damai, tenang bagai kolam

Lidahku kujaga, agar tak melontarkan kata kasar

Mulutku kuhaluskan, agar tak menebar fitnah

Pikiran kujernihkan, agar tak terkontaminasi nafsu

Kuingin hidup dalam cahaya-Mu, ya Tuhan

Menjalani hidup dengan penuh ketulusan

Hingga akhir hayat, ku tetap berada di jalan-Mu

 

Dalam labirin jiwa, kutemukan bayang

Benci dan iri, menggerogoti sanubari

Gelisah menyelimuti, hati tak tenang

Kuingin lepas dari belenggu duniawi

 

Ya Tuhan, dengarlah rintihku

Bersihkanlah hatiku yang berlumuran dosa

Bimbinglah langkahku menuju jalan-Mu

Agar hidupku penuh berkah dan damai

  •  

 

Dalam sunyi, ku merenung panjang

Mencari kedamaian di setiap helaan nafas

Kata-kata bijak menjadi pelita hati

Menuntunku pada cahaya kebenaran

 

Badai menerpa, cobaan datang silih berganti

 Imanku teruji, hatiku hampir menyerah

Namun, kuingat janji-Mu, ya Tuhan

 Engkau selalu ada, menjagaku

  •  

 

Ego membisikkan, "Kau lebih baik dari mereka"

Iri hati membakar, membutakan hati

Namun, kuingat ajaran-Mu, ya Tuhan

Kedermawanan dan kerendahan hati, itulah kunci

 

Harapan pupus, mimpi sirna

Kekecewaan menyelimuti, hatiku pedih

Namun, ku pasrahkan semuanya kepada-Mu

Karena Engkau yang Maha Mengetahui

  •  

 

Dalam setiap makhluk, kutemukan keindahan

Cinta kasih menyatukan kita semua

Dendam dan kebencian, hanya membelenggu

Kebaikan sejati, itulah harta yang tak ternilai

 

Hidup ini sementara, dunia hanyalah fana

 Kebahagiaan sejati, berasal dari dalam

 Dengan mendekatkan diri pada-Mu, ya Tuhan

 Hidupku menjadi lebih berarti

  •  

 

Semoga hatiku selalu bersih, pikiran jernih

 Lisanku selalu mengucapkan kebaikan

Dengan berbekal iman dan tawakal

Ku hadapi masa depan dengan penuh keyakinan

 

Seperti debu diterpa angin, ku terombang-ambing

Mencari arah, tujuan hidup yang pasti

Berbagai peran ku coba, namun tak kunjung nyambung

 Jati diri bagai kabut, samar dan tak pasti

Ayat Kursi ku baca, merenung dalam hati

"Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri.

Tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur.

Milik-Nyalah segala yang ada di langit dan di bumi.

Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya.

Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka,

dan mereka tidak akan mampu mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya

 melainkan apa yang Dia kehendaki.

 Kursi-Nya meliputi langit dan bumi,

dan Dia tidak merasa berat menjaga keduanya,

dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Dalam ayat agung itu, kutemukan kekuatan

Bahwa segala sesuatu ada dalam genggaman-Nya

Termasuk hatiku yang gundah gulana ini

 Ku pasrahkan semuanya, pada-Mu ya Allah

Mungkin jati diriku belumlah sempurna

Namun, ku yakin akan terus belajar dan tumbuh

 Dengan berpegangan pada iman dan harapan

 Pasti suatu saat, ku akan menemukan jalan


No comments: