"Tapi Harus Bertahan"
Tapi harus bertahan, walau nyeri mengguncang,
Kudu kuat meski langkah mulai bimbang.
Semua ada positipnya, walau kecil nyalanya,
Cari positipnya di celah luka yang terbuka.
Lihat positipnya di balik awan mendung,
Tangkap positipnya walau samar, remang, dan murung.
Dan kau akan bahagia, bukan karena tak pernah duka,
Tertawa menganga saat beban tak lagi terasa.
Meloncat bersama harapan yang kembali menyala,
Bersendagurau lepaskan semua duka lama.
Teriak sekencangnya, biar dunia dengar luka,
Menjerit sepuasnya, bebaskan sesak dada.
Dimana Tuhan berada, di situlah arah jiwa,
Disitu kebahagiaan bertahta di singgasana cahaya.
Dalam mewahnya singgasana, ternyata rapuh dasarnya,
Ternyata semua fatamorgana, penghibur semata.
Ilusi dalam tatapan mata, manis tapi bisa mematikan,
Menjerit hati terluka, rindu pelukan harapan.
Diamlah setan bermuka dua, bisikmu takkan menang,
Bukan kau pemenangnya, kami takkan tumbang.
Kita akan terus berjuang sekuat tenaga,
Tanpa henti terus mendera meski jiwa terluka.
Langkah ini tak sia-sia, walau peluh jadi air mata,
Setiap luka adalah cerita, bukan akhir segalanya.
Karena hidup, meski perih, tetap layak dijaga.


No comments:
Post a Comment