Berikut adalah langkah-langkah untuk mengajar EFL (English as a Foreign Language) dengan teknik scaffolding secara efektif:
1. Identifikasi Kebutuhan dan Level Siswa
-
Lakukan diagnosis awal untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris siswa.
-
Tentukan zona perkembangan proksimal (ZPD) siswa: apa yang bisa mereka lakukan dengan bantuan.
2. Tentukan Tujuan Pembelajaran yang Jelas
-
Rumuskan tujuan spesifik untuk keterampilan bahasa (listening, speaking, reading, writing).
-
Sesuaikan dengan kemampuan dan tantangan yang realistis bagi siswa.
3. Beri Contoh (Modeling)
-
Guru memberikan contoh konkret atau demonstrasi tugas.
-
Gunakan think-aloud (berpikir dengan suara keras) untuk menunjukkan proses berpikir saat menyelesaikan tugas.
4. Beri Dukungan Bertahap (Guided Practice)
-
Bantu siswa dengan pertanyaan pemandu, visual aid, sentence starters, atau kosakata kunci.
-
Latihan dilakukan secara berkelompok atau berpasangan agar siswa saling mendukung.
5. Ciptakan Interaksi Bermakna
-
Gunakan diskusi berstruktur, role play, atau task-based activities untuk melibatkan siswa aktif menggunakan bahasa.
-
Berikan umpan balik langsung dan membangun.
6. Kurangi Dukungan Secara Bertahap (Fading)
-
Secara bertahap kurangi bantuan seiring siswa menjadi lebih mandiri.
-
Arahkan siswa untuk mengoreksi diri sendiri atau saling memberi masukan.
7. Evaluasi dan Refleksi
-
Evaluasi hasil pembelajaran secara formatif dan sumatif.
-
Ajak siswa untuk merefleksikan kemajuan dan proses belajar mereka.
Contoh Praktik Scaffolding:
| Aktivitas | Dukungan Awal | Mandiri |
|---|---|---|
| Menulis paragraf | Guru memberi kerangka paragraf dan contoh kalimat | Siswa menulis paragraf sendiri berdasarkan topik baru |
| Speaking | Role play dengan dialog tertulis | Role play bebas tanpa teks |

No comments:
Post a Comment