Harummu Menggoda Jiwa
Harummu menggoda jiwa,
menyelinap di antara helaan napas,
seperti rahasia yang hanya bunga tahu
tentang cara memikat pagi.
Menyelimutkan luka,
kau datang seperti hujan paling lembut,
mencuci sisa pedih di sudut hati
hingga hanya bening yang tertinggal.
Cantikmu memeluk mata,
bukan sekadar rupa yang tampak,
tapi cahaya yang tinggal di dalam,
menuntun langkah pada musim yang tak pernah letih.
Dan aku,
terjebak di tamanmu,
rela tak pernah mencari jalan pulang.
.jpg)

No comments:
Post a Comment