Kerajaan Kahuripan adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa Timur pada awal abad ke-11. Berikut ringkasan sejarah dan informasi penting tentang kerajaan ini:
1. Latar Belakang
- Kahuripan berdiri pada sekitar tahun 1019–1045 Masehi.
- Didirikan oleh Airlangga, putra raja Udayana dari Bali dan Dewi Kundhi dari Jawa Timur.
- Kerajaan ini muncul setelah runtuhnya kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah (Kerajaan Medang).
2. Lokasi
- Ibu kota: Kahuripan, yang diperkirakan berada di sekitar Kediri, Jawa Timur.
- Terletak di tepi sungai Brantas, strategis untuk perdagangan dan pertanian.
3. Pemerintahan
- Airlangga dikenal sebagai raja yang bijaksana dan berusaha menyatukan kembali wilayah Jawa yang tercerai-berai.
- Membagi kerajaan menjadi dua wilayah administrasi besar: Janggala dan Panumbangan, untuk mempermudah pengelolaan. Pembagian ini terjadi saat Airlangga memasuki usia tua dan mempersiapkan pewarisannya.
4. Kehidupan Sosial dan Budaya
- Masyarakat Kahuripan hidup dari pertanian, terutama padi, karena suburnya tanah di wilayah Brantas.
- Agama yang dianut mayoritas adalah Hindu-Buddha, yang terlihat dari berbagai prasasti dan candi.
- Budaya sastra berkembang, salah satu karya sastra terkenal pada masa ini adalah Kakawin Arjuna Wiwaha, karya Mpu Kanwa.
5. Kontribusi dan Warisan
- Airlangga dikenal karena kemampuan diplomasi, menghindari konflik besar dengan kerajaan tetangga.
- Meninggalkan warisan politik dan budaya yang menjadi dasar berdirinya kerajaan Kediri setelah Kahuripan pecah.
- Prasasti dan peninggalan candi menjadi bukti kejayaan Kahuripan.
6. Akhir Kerajaan
- Setelah Airlangga wafat pada tahun 1049 M, kerajaan dibagi menjadi Janggala dan Panumbangan.
- Kedua wilayah ini kemudian berkembang menjadi kerajaan Janggala dan Kediri, yang menjadi bagian penting sejarah Jawa Timur.
Kerajaan Kahuripan (1019–1049 M)
Tahun | Raja | Peristiwa Penting |
1019 | Airlangga | Airlangga naik tahta setelah membebaskan wilayah Jawa Timur dari kekacauan pasca runtuhnya Mataram Kuno. Menetapkan Kahuripan sebagai ibu kota. |
1020–1030 | Airlangga | Memperkuat administrasi kerajaan, membangun sistem pemerintahan yang efisien, dan memajukan pertanian di wilayah Brantas. |
1035 | Airlangga | Membagi kerajaan menjadi dua wilayah besar: Janggala (timur) dan Panumbangan (barat), sebagai persiapan pewarisan takhta dan menjaga stabilitas politik. |
1035–1045 | Airlangga | Mendorong perkembangan budaya dan sastra; karya terkenal: Kakawin Arjuna Wiwaha oleh Mpu Kanwa. |
1045 | Airlangga | Memerintah hingga usia tua; wilayah Kahuripan tetap aman dan stabil. |
1049 | – | Airlangga wafat; kerajaan resmi terbagi menjadi dua: Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri (Panumbangan). |
Catatan Penting
- Airlangga dikenal sebagai raja yang bijaksana, mampu menyatukan wilayah yang tercerai-berai, serta memajukan ekonomi dan budaya.
- Pembagian kerajaan menjadi Janggala dan Kediri menjadi awal munculnya kerajaan-kerajaan penting di Jawa Timur pada abad ke-11 hingga ke-12.
- Peninggalan budaya: prasasti, candi, dan karya sastra.


No comments:
Post a Comment