Kerajaan Mataram adalah salah satu kerajaan besar dalam sejarah Indonesia, yang terbagi menjadi Mataram Kuno (Hindu-Buddha) dan Mataram Islam. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Mataram Kuno (Hindu-Buddha)
- Periode: ± 8–10 abad Masehi (sekitar 732–928 M).
- Lokasi: Jawa Tengah dan Yogyakarta sekarang. Pusat kerajaan bergeser dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
- Raja Terkenal:
- Sanjiwana (Sanjaya) – Pendiri Dinasti Sanjaya, memeluk Hindu Siwa.
- Rakai Pikatan – Dinasti Syailendra, memeluk Buddha Mahayana, terkenal dengan pembangunan Candi Prambanan.
- Keunggulan:
- Pembangunan candi-candi besar: Borobudur (Buddha) dan Prambanan (Hindu).
- Sistem pemerintahan terorganisir, termasuk pembagian wilayah dan pajak.
- Pengaruh budaya Hindu-Buddha yang kuat di Jawa Tengah dan sekitarnya.
2. Mataram Islam
- Periode: ± 1586–1755 M.
- Lokasi: Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ibukota awalnya di Kotagede, kemudian pindah ke Kartasura, dan terakhir ke Surakarta (Solo) dan Yogyakarta.
- Raja Terkenal:
- Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613–1645) – Raja paling terkenal; memperluas wilayah kerajaan, mengalahkan VOC di beberapa pertempuran, dan membuat sistem administrasi serta kalender Jawa.
- Keunggulan:
- Pengaruh Islam semakin kuat di Jawa Tengah.
- Sultan Agung memperkuat militer dan mengembangkan sistem hukum dan pemerintahan.
- Perpaduan budaya Jawa tradisional dengan Islam, terlihat pada seni, arsitektur, dan upacara kerajaan.
3. Faktor Kejayaan
- Lokasi strategis di Jawa Tengah, pusat perdagangan dan budaya.
- Kepemimpinan raja yang kuat dan visioner.
- Dukungan budaya dan agama yang terintegrasi (Hindu-Buddha di era kuno, Islam di era Mataram Islam).
timeline lengkap Kerajaan Mataram, mencakup Mataram Kuno dan Mataram Islam, dengan raja-raja dan peristiwa penting:
1. Mataram Kuno (Hindu-Buddha, ± 732–928 M)
Tahun (M) | Raja / Penguasa | Peristiwa / Catatan |
±732 | Sanjaya | Pendiri Dinasti Sanjaya; menganut Hindu Siwa; memulai pembangunan kerajaan di Jawa Tengah. |
±760–780 | Rakai Panangkaran | Raja Dinasti Syailendra; memeluk Buddha Mahayana; memulai pembangunan candi Borobudur (awal abad 9). |
±790–800 | Rakai Pikatan | Menyatukan Dinasti Sanjaya dan Syailendra melalui pernikahan dengan Pramodhawardhani; pembangunan Candi Prambanan dimulai. |
±850 | Rakai Kayuwangi | Meningkatkan administrasi kerajaan; memperkuat pertahanan wilayah. |
±890–928 | Balitung | Puncak kejayaan Mataram Kuno; memperluas wilayah; memperkuat administrasi dan hukum kerajaan. |
928 | Mataram Kuno runtuh | Karena serangan dari luar dan banjir/sungai yang mengubah sungai utama; pusat kerajaan pindah ke Jawa Timur (Kediri/Medang). |
2. Mataram Islam (± 1586–1755 M)
Tahun (M) | Raja / Sultan | Peristiwa / Catatan |
±1586 | Senopati | Pendiri Mataram Islam; mempersatukan wilayah di Jawa Tengah bagian selatan. |
±1601–1613 | Panembahan Seda ing Krapyak | Memperkuat pemerintahan dan wilayah Mataram di Jawa Tengah. |
1613–1645 | Sultan Agung Hanyokrokusumo | Raja paling terkenal; memperluas wilayah hingga Jawa Timur dan Barat; mengalahkan VOC dalam beberapa pertempuran; memperkenalkan kalender Jawa; memperkuat militer dan administrasi. |
1645–1677 | Amangkurat I | Memperluas wilayah, namun konflik internal dan dengan VOC meningkat. |
1677–1703 | Amangkurat II | Menghadapi perang saudara; Mataram mulai melemah karena konflik internal dan tekanan VOC. |
1703–1719 | Pakubuwono I | Periode stabilisasi, tapi pengaruh VOC semakin kuat. |
1719–1726 | Amangkurat IV / Pakubuwono II | Terjadi pergolakan dan konflik suksesi; VOC ikut campur. |
1755 | Perjanjian Giyanti | Mataram Islam dibagi menjadi dua: Kesultanan Yogyakarta (Sultan Hamengkubuwono I) dan Kasunanan Surakarta (Pakubuwono III). |
3. Ringkasan
- Mataram Kuno: Pusat kebudayaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah, terkenal dengan candi Borobudur dan Prambanan.
- Mataram Islam: Pusat politik dan agama Islam di Jawa Tengah; puncak kejayaan di masa Sultan Agung; kemudian terpecah menjadi Surakarta dan Yogyakarta.


No comments:
Post a Comment