“Warak Ngendog” adalah salah satu ikon budaya di Semarang, terutama dikenal sebagai bagian dari tradisi Dugderan, yaitu perayaan menyambut bulan puasa Ramadan.
Berikut penjelasannya:
-
Makna dan Bentuk
-
Warak Ngendog adalah patung atau replika hewan mitologis yang bentuknya gabungan beberapa binatang.
-
Umumnya, bentuknya mencampurkan kepala naga atau singa, badan unta atau gajah, dan kaki kuda.
-
Nama “Ngendog” berarti “bertelur”, karena patung ini diyakini membawa telur keberuntungan bagi masyarakat.
-
-
Fungsi Budaya
-
Warak Ngendog adalah simbol kerukunan antar etnis dan budaya di Semarang, karena kota ini memiliki masyarakat Jawa, Tionghoa, dan Arab.
-
Patung ini melambangkan persatuan ketiga kelompok tersebut.
-
-
Dalam Tradisi Dugderan
-
Dugderan adalah festival tahunan sebelum Ramadan, ditandai dengan pawai Warak Ngendog.
-
Warak Ngendog biasanya diarak di jalan-jalan dengan iringan drum, terompet, dan kembang api, sambil dijual telur plastik berisi hadiah.
-
Masyarakat percaya bahwa memiliki telur dari Warak Ngendog membawa keberuntungan dan keselamatan di bulan puasa.
-


No comments:
Post a Comment