Sunday, April 13, 2025

13 april 25 minggu

 




ngajar 1 eror 2 ok

tokoklontong

bhslps

allahuakbar

Kewirausahaan


 



1. Pengantar Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah konsep yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk menciptakan, mengembangkan, dan menjalankan suatu usaha atau bisnis dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Seorang wirausahawan adalah individu yang berani mengambil risiko dalam mengeksplorasi peluang bisnis baru dan menciptakan nilai ekonomi maupun sosial bagi masyarakat.

2. Asal Kata Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari kata dasar "wira" yang berarti pejuang, pahlawan, atau orang yang memiliki keberanian, dan "usaha" yang berarti kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Maka, kewirausahaan mencerminkan semangat keberanian dalam menjalankan usaha atau bisnis secara mandiri.

3. Kewirausahaan sebagai Proses Kreatif dan Inovatif
Kewirausahaan bukan hanya soal membuka bisnis, tetapi juga melibatkan proses kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk atau layanan baru. Wirausahawan dituntut untuk berpikir di luar kebiasaan, menciptakan solusi atas masalah yang ada, serta melihat peluang di tengah tantangan.

4. Ciri-ciri Kewirausahaan
Ciri khas dari kewirausahaan antara lain adalah berani mengambil risiko, memiliki visi jangka panjang, berpikir mandiri, memiliki jiwa kepemimpinan, serta gigih dalam menghadapi tantangan. Wirausahawan sukses biasanya juga mampu memotivasi tim dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

5. Tujuan Kewirausahaan
Tujuan utama dari kewirausahaan adalah menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan ekonomi individu dan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kewirausahaan juga berkontribusi dalam menumbuhkan semangat inovasi dan persaingan sehat dalam dunia usaha.

6. Peran Kewirausahaan dalam Ekonomi
Kewirausahaan memainkan peran penting dalam perekonomian, karena menciptakan usaha kecil dan menengah yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Selain itu, para wirausahawan juga mendorong terbentuknya pasar yang dinamis dan memperluas jaringan ekonomi lokal hingga global.

7. Jenis-jenis Kewirausahaan
Kewirausahaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti kewirausahaan bisnis, sosial, teknologi, dan digital. Kewirausahaan sosial, misalnya, berfokus pada penyelesaian masalah sosial dengan pendekatan bisnis, sementara kewirausahaan digital memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi digital seperti aplikasi atau platform online.

8. Proses Menjadi Wirausahawan
Menjadi seorang wirausahawan bukanlah hal yang instan. Dibutuhkan proses belajar yang panjang, termasuk mempelajari pasar, menyusun rencana bisnis, mengelola keuangan, dan membangun jaringan. Banyak wirausahawan sukses yang memulai dari kegagalan, lalu bangkit dengan semangat yang lebih kuat.

9. Pendidikan dan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan sangat penting untuk ditanamkan sejak dini, karena dapat melatih kreativitas, keberanian mengambil keputusan, serta pola pikir inovatif. Saat ini banyak institusi pendidikan yang sudah memasukkan kewirausahaan ke dalam kurikulum, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi.

10. Tantangan dalam Kewirausahaan
Kewirausahaan tidak lepas dari tantangan, seperti persaingan pasar, keterbatasan modal, perubahan tren konsumen, hingga faktor regulasi pemerintah. Oleh karena itu, wirausahawan perlu memiliki kemampuan adaptasi dan manajemen risiko yang baik agar dapat bertahan dan berkembang.

11. Etika dalam Kewirausahaan
Etika juga merupakan bagian penting dalam kewirausahaan. Seorang wirausahawan harus menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Usaha yang dibangun dengan landasan etika yang kuat akan lebih berkelanjutan dan mendapat kepercayaan dari masyarakat.

12. Peran Teknologi dalam Kewirausahaan Modern
Perkembangan teknologi telah membuka peluang baru dalam dunia kewirausahaan. Saat ini, banyak usaha rintisan (startup) yang mengandalkan teknologi digital sebagai tulang punggung bisnisnya. Internet, media sosial, dan e-commerce memungkinkan para wirausahawan untuk menjangkau pasar lebih luas dengan biaya lebih efisien.

13. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah kunci dalam membangun bangsa yang mandiri, kreatif, dan kompetitif. Dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan, masyarakat tidak hanya bergantung pada lapangan kerja yang tersedia, tetapi juga mampu menciptakan peluang kerja baru. Oleh karena itu, pengembangan kewirausahaan harus menjadi perhatian bersama, baik oleh pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat luas.


Perspektif global

 



Perspektif global adalah cara pandang yang luas dan menyeluruh terhadap dunia, di mana individu atau kelompok melihat berbagai isu dan fenomena tidak hanya dari sudut pandang lokal atau nasional, tetapi juga dari skala internasional dan global. Perspektif ini menekankan pentingnya memahami keterhubungan antarnegara, antarmasyarakat, dan antarbudaya dalam dunia yang semakin terintegrasi.

Dalam era globalisasi, batas-batas geografis dan budaya semakin kabur. Informasi, teknologi, ekonomi, dan bahkan masalah sosial menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Oleh karena itu, kemampuan untuk melihat dan memahami isu-isu dalam konteks global menjadi sangat penting. Perspektif global memungkinkan seseorang untuk tidak hanya melihat akibat langsung, tetapi juga dampak tidak langsung dari suatu peristiwa di belahan dunia lain.

Pendidikan berperan penting dalam membentuk perspektif global. Siswa yang dibekali dengan pemahaman global akan lebih mampu memahami isu-isu seperti perubahan iklim, konflik internasional, ketimpangan ekonomi, dan migrasi. Mereka juga akan lebih terbuka terhadap perbedaan budaya dan lebih siap untuk menjadi warga dunia yang bertanggung jawab.

Salah satu aspek utama dari perspektif global adalah kesadaran akan keterkaitan (interdependensi) antara negara dan masyarakat. Misalnya, krisis ekonomi di satu negara bisa berdampak pada perekonomian global. Atau, polusi udara dari satu wilayah dapat memengaruhi kualitas udara di wilayah lain. Dengan perspektif ini, kita belajar bahwa tindakan lokal sering kali memiliki konsekuensi global.

Perspektif global juga menekankan pentingnya empati lintas budaya. Dengan memahami budaya, nilai, dan cara hidup masyarakat lain, kita bisa membangun toleransi dan menghargai keberagaman. Ini sangat penting dalam dunia multikultural yang rentan terhadap prasangka, stereotip, dan konflik antarbudaya.

Dalam konteks ekonomi, perspektif global membantu individu memahami bagaimana sistem perdagangan internasional, pasar tenaga kerja global, dan produksi lintas negara bekerja. Konsumen yang sadar global akan mempertimbangkan dari mana barang yang mereka beli berasal, bagaimana barang tersebut diproduksi, dan apakah proses produksinya etis.

Dari segi lingkungan, perspektif global sangat penting dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, deforestasi, dan pencemaran laut. Isu-isu ini tidak mengenal batas negara dan hanya bisa ditangani melalui kerja sama internasional. Oleh karena itu, warga dunia perlu memiliki kesadaran global tentang pentingnya menjaga planet ini bersama-sama.

Dalam dunia kerja, perspektif global semakin dibutuhkan. Perusahaan multinasional mencari tenaga kerja yang memiliki kemampuan berpikir global, mampu bekerja dalam tim lintas budaya, dan memahami dinamika pasar internasional. Ini menuntut kemampuan komunikasi, adaptasi, dan kolaborasi di lingkungan yang beragam.

Media sosial dan teknologi informasi juga berperan dalam membentuk perspektif global. Dengan akses internet, seseorang bisa mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia dalam hitungan detik. Namun, ini juga menuntut literasi digital dan kemampuan berpikir kritis agar tidak terjebak dalam disinformasi atau bias lokal.

Dalam bidang politik, perspektif global membantu warga negara memahami isu-isu seperti hak asasi manusia, demokrasi, dan perdamaian dunia. Ini mendorong partisipasi dalam gerakan global dan advokasi lintas negara yang bertujuan menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.

Pendidikan global (global education) merupakan pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk menumbuhkan perspektif global. Dalam pendekatan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, memecahkan masalah global, dan bertindak sebagai agen perubahan. Materi pembelajaran mencakup isu-isu global dan mendorong siswa untuk mengambil tindakan nyata di komunitas mereka.

Namun, membangun perspektif global tidak berarti mengabaikan identitas lokal atau nasional. Justru, pemahaman global yang kuat berakar pada pemahaman diri dan budaya sendiri. Dengan mengenal budaya lokal secara mendalam, seseorang dapat berinteraksi dengan budaya lain secara lebih terbuka dan percaya diri.

Secara keseluruhan, perspektif global adalah keterampilan penting abad ke-21 yang perlu dimiliki oleh setiap individu, terutama dalam dunia yang saling terhubung seperti sekarang. Perspektif ini bukan hanya tentang mengetahui dunia, tetapi juga tentang berpikir, merasakan, dan bertindak secara global demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua umat manusia.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) perspektif global pgsd

 




RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Nama Mata Kuliah: Perspektif Global
Kode Mata Kuliah: [Isi sesuai program]
Program Studi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Semester: [Ganjil/Genap]
Jumlah SKS: 3 SKS
Dosen Pengampu: [Nama Dosen]
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang Didukung:

  • CPL1: Menguasai konsep pedagogik, keilmuan, dan keahlian profesi guru SD.

  • CPL2: Menunjukkan sikap toleran, inklusif, dan tanggap terhadap isu sosial global dalam pembelajaran.

  • CPL3: Mampu merancang pembelajaran kontekstual berbasis nilai-nilai global.


Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)




Minggu & Rencana Pembelajaran




Strategi Penilaian




Bahan Ajar dan Referensi

  1. UNESCO. (2020). Global Citizenship Education: Topics and Learning Objectives.

  2. Banks, J. A. (2015). Teaching Strategies for the Social Studies.

  3. UNICEF (2023). Children in a Globalizing World.

  4. Modul PGSD berbasis Kurikulum Merdeka & SDGs

  5. Buku cerita anak dan media pendidikan global lainnya.



SILABUS MATA KULIAH: PERSPEKTIF GLOBAL - PGSD


 

SILABUS MATA KULIAH: PERSPEKTIF GLOBAL

Program Studi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Semester: [Ganjil/Genap]
Jumlah Pertemuan: 16 (termasuk UTS dan UAS)
SKS: 2-3 (disesuaikan dengan kurikulum program studi)
Dosen Pengampu: [Nama Dosen]


Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini membekali mahasiswa PGSD dengan pemahaman tentang isu-isu global kontemporer dan keterkaitannya dengan pendidikan dasar. Mahasiswa diajak untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap tantangan global serta bagaimana menanamkan kesadaran global kepada peserta didik sejak usia dini melalui pembelajaran kontekstual.


Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu:

  1. Menjelaskan konsep dasar globalisasi dan isu-isu global utama.

  2. Menganalisis dampak isu global terhadap pendidikan dasar.

  3. Merancang pembelajaran kontekstual yang menanamkan nilai-nilai kewargaan global di SD.

  4. Menunjukkan sikap terbuka, inklusif, dan bertanggung jawab terhadap keberagaman dan tantangan global.


Rencana Pertemuan


Metode Penilaian


Referensi Utama

  1. UNESCO. (2020). Global Citizenship Education: Topics and Learning Objectives.

  2. Banks, J. A. (2015). Cultural Diversity and Education.

  3. UNICEF. (2023). Children in a Globalizing World.

  4. Buku cerita anak dan sumber ajar lokal yang relevan dengan isu global.

  5. Modul PGSD berbasis kurikulum Merdeka dan SDGs.

SILABUS MATA KULIAH: PERSPEKTIF GLOBAL



SILABUS MATA KULIAH: PERSPEKTIF GLOBAL

Program Studi: [Isi sesuai program studi]
Semester: [Ganjil/Genap]
Jumlah Pertemuan: 16 (termasuk UTS dan UAS)
SKS: 3
Dosen Pengampu: [Nama Dosen]


Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang isu-isu global yang mempengaruhi dunia saat ini, termasuk globalisasi, perubahan iklim, kemiskinan, teknologi, dan keberagaman budaya. Mahasiswa diajak untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap perspektif global dalam berbagai konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya.


Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu:

  1. Menjelaskan konsep globalisasi dan dampaknya dalam berbagai aspek kehidupan.

  2. Menganalisis isu-isu global kontemporer.

  3. Mengembangkan sikap toleran, terbuka, dan bertanggung jawab sebagai warga global.

  4. Menerapkan perspektif global dalam pemecahan masalah lokal dan internasional.


Rencana Pertemuan






Metode Penilaian






Referensi Utama

  1. Steger, M. B. (2020). Globalization: A Very Short Introduction. Oxford University Press.

  2. Sen, A. (2009). The Idea of Justice. Harvard University Press.

  3. United Nations. (2023). Sustainable Development Goals Report.

  4. Artikel ilmiah dan media berita terkini terkait isu global.