Friday, December 12, 2008
Semua belum berlalu
Semua belum berlalu
Hanya kulihat saja
Tak kusentuh sama sekali
Aku ingin kerja sendiri
Tapi itu tak mungkin sekali
Aku harus usahakan semua
Seperti sedia kala
Jatuh bangun bersama
Doa dan usaha
Namun semua terasa berat
Segalanya terasa hampa
Tak ada yang bisa kupegang
Siapa yang membantuku
Aku harus tahu
Darimana semua itu
Kuteriak pada mereka
Dalam diamku aku menjerit
Tentu mereka tau
Kukira begitu
Seperti dahulu
Dalam diam ku termangu
Semua belum berlalu
Sekali saja
Sekali saja
Aku buntu
Tak ada yang keluar
Padahal aku perlu semua
Kekuatan yang ada
Waktu terus mengejar
Menghimpitku menekanku
Tak ada yang menolongku
Aku harus sendiri
Aku memang sendiri
Bagaimana lagi
Pada siapa ku berpaling
Tentu saja padamu
Seperti selama ini
Namun kini aku ragu
Kau tak pernah ada
Kukira begitu
Aku ingin kau nyata
Yang bisa membuatku tertawa
Sekali saja
Hanya hening semata
Hanya hening semata
Ketika semua tinta menulis sama
Tentang dunia yang semakin kelam
Mereka telah mendengar
Bahwa pilar besar telah rubuh
Atap dunia terancam
Jatuh berkeping-keping
Menangis semua yang ada
Tak ada lagi utopia
Semua mimpi sempurna
Yang ada nyata
Semua berantakan
Tak ada lagi yang bisa
Tertawa tersenyum gembira
Meranalah semua
Menanti saat-saat akhir
Dimana semua tiada
Hanya hening semata
Dunia yang tidak lagi tersenyum
Dunia yang tidak lagi tersenyum
Di sanalah tempatnya
Dan kesanalah aku menuju
Sudah kutelusuri jalan
Sudah kujelajahi lembah
Di empat sudut empat dinding
Tempat cahaya tanpa suara
Tempat jendela tanpa pintu
Tempatku selalu bertapa
Bersama semua mimpi besar
Yang menenteramkanku
Walau untuk sesaat
Namun itu cukup
Untuk saat ini
Kurasa itu saja
Tempat pelarianku
Dari dunia yang kejam
Dunia yang tidak lagi tersenyum
Di dalam dadaku
Di dalam dadaku
Tak mungkin semua berjalan lancar
Untuk sekali saja seperti mereka
Gundah gulana hatiku
Aku tak mau itu
Susah kukatakan semua
Karena kau memang begitu
Untukku tak mungkin berubah
Benarkah semua kata mereka
Aku terlalu buta
Nyata tak punya nyali
Yang bisa membebaskanku
Aku tahu itu
Karena kau memberitahuku
Saying sekali
Engkau tak mau lagi
Kau tinggalkanku
Aku merana sendiri
Lalu kau pergi jauh
Engkau tak lagi di sini
Engkau tak bersamaku
Engkau hilang
Lalu aku pun ingin hilang
Orang tak lagi memandangku
Rasa ini terlalu sakit
Di dalam dadaku
Aku hanya bisa berdoa
Aku hanya bisa berdoa
Detik terus berjalan
Sebentar lagi datang
Aku belum siap
Tapi ku tak bisa diam
Tak bisa kuusir mereka
Tak bisa kucegah mereka
Aku hanya bisa merana
Menhyambut mereka dengan tangan terbuka
Kutaruh senyuman di bibirku
Menangis di hatiku
Bergetar seluruh tubuh
Takut akan semua
Tak seperti mereka kata
Begitu banyak yang ada
Aku merana
Tentu saja
Seperti sebelumnya
Aku hanya bisa berdoa
cur jumat 121208
cur kamis 121108
cur rabu 121008
cur selasa 120908
cur senen 120808
cur minggu 120708
cur sabtu 120608
cur jumat 120508
cur kamis 120408
Subscribe to:
Posts (Atom)