dua rembulan bertarung
memperebutkan cinta
mempertaruhkan cinta
di antara matahari
yang berduri
membelilit
menusut
memanah
membelah
berdarah
nanah
merah muda
berbunga-bunga
tertawa di antara air mata
tersenyum menyunginggkan bibir
seindah pisang
kuning merona
menggoda
mengundang
penjelajah dan perantau
untuk berhenti ala kadarnya
sekedar berbicara
membicarakan cinta
yang tentu saja fatamorgana semata
ilusi di mata
menyiksa di dada
menghancurkan hati
berkeping-keping
bagai kaca
hancur lebur
terselimuti debu
beribu-ribu lapisan
meluas seluas-luasnya
dan sahara terjadi
mengubur semua
impian dan harapan
mimpi dan doa
aku menyerah
aku ingin berhenti
sampai di sini
sudah cukup
ini semua melelahkan
waktunya istirahat
sampai jumpa semua
semoga kita bertemu lagi
dalam keadaan berbeda
dalam damai sejahtera
tanpa darah dan nanah
hanya senyum dan tawa
semoga dan semoga