Friday, March 28, 2008
TUGAS AKHIR SEMESTER PERENCANAAN SISTEM PENGAJARAN
TUGAS AKHIR SEMESTER
PERENCANAAN SISTEM PENGAJARAN
DOSEN PENGAMPU: DRS M MUHTAR ARIFIN SHOLEH M LIB
OLEH:
MUHAMMAD ARIEF BUDIMAN
06151505
PROGRAM AKTA IV
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2006
1. guru yang ideal adalah guru yang dapat menempatkan dirinya sebagai seorang yang ‘digugu’ dan ‘ditiru’. Hal ini, berarti guru haruslah orang yang memiliki kepribadian, ia tidak hanya menguasai sejumlah pengetahuan tetapi juga berbagai sumber nilai-nilai kehidupan, yang bermanfaat bagi siswa. Guru juga harus dapat berinteraksi dengan masyarakat, ia mampu mengikuti perkembangan masyarakatnya. Tidak ‘kuper’ atau kurang pergaulan, tidak ‘telmi’ atau telat mikir.
Guru juga harus memiliki beberapa kompetensi. Kompetensi guru berarti sejumlah kemampuan (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) yang harus dimiliki oleh seorang guru. Atau lebih jelasnya, bahwa guru hendaknya memiliki kemampuan baik pengetahuan, sikap ampu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi guru sangat banyak, tetapi dapat dikelompokkan menjadi:
a. kompetensi kepribadian (atau personal)
seorang guru harus mempunyai kepribadian yang mencerminkan tindak-tanduk guru pada umumnya. Seorang pendidik harus dapat menjadikan dirinya sebagai sosok teladan pare peserta didiknya
b. kompetensi profesional
seorang guru harus mempunyai sikap profesional terhadap bidang pekerjaan yang dimilikinya yaitu mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Seorang pendidik juga diharapkan mampu membimbing dan memotivasi peserta didiknya.
c. kompetensi sosial
seorang guru harus mampu menempatkan dirinya di tengah-tengah masyarakat yang mengharapkan dirinya untuk selalu mempunyai kemampuan “mengajar”. Seorang pendidik diharapkan mampu membantu anak didiknya dalam mencari nilai-nilai hidup dan mengembangkan kepribadiannya serta pengetahuannya di tengah masyarakat.
d. kompetensi pedagogi
seorang guru harus memiliki intelektual yang baik yaitu: mempunyai pengetahuan yang bulat tentang apa yang akan diajarkan, mempunyai dasar-dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pengajaran yang hendak dicapai, menguasai metode mengajar, memiliki dasar pengetahuan untuk membimbing siswa menyangkut bakat, minat, kebutuhan dan aspirasi.
Sedangkan menurut Nashi Ulwan (1981) seorang pendidik harus memiliki lima kriteria, yaitu:
a. bertakwa kepada Allah (QS.3:102, QS.33:70,QS.66:22)
b. ikhlas (QS.19:110, QS.2:272, QS.4:114)
c. berilmu (QS.34:9, QS.58:11, QS.20:14)
d. santun, lemah lembut (QS.3:134, QS.7:199)
e. punya rasa tanggung jawab (QS.20:132, QS.15:92-93)
Berbeda dengan pendapat di atas, Abu Bakar Ahad AS Sayyid berpendapat bahwa seorang pendidik haru mempunyai beberapa kepribadian, yaitu:
a. mengenakan busana muslim bagi pendidik muslimah (QS.33:59, QS.24:33)
b. hendaklah memelihara jenggot bagi pendidik laki-laki muslim ‘peliharalah jenggotmu dan rapikanlah kumismu’ (HR Bukhari dan Muslim)
c. menampilkan wajah berseri ketika masuk kelas ‘berwajah ceria ketika bertemu dengan kawan’ (H Muslim )
d. memulai pembicaraan dengan Basmalah dan Salawat Nabi ‘setiap perkara yang penting tidak dimulai dengan Basmalah atau Hamdalah, maka terputuslah barokah dari Allah’ (Abu Daud dan Ibnu Majah)
Lebih lanjut menurut Zahara Idris, bahwa para pendidik adalah mereka yang memiliki kriteria sebagai berikut:
a. mempunyai pengetahuan yang bulat, up to date, tentang apa yang akan diajarkan
b. mempunyai dasar-dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pengajaran yang hendak dicapai
c. memiliki dasar pengetahuan untuk membimbing siswa menyangkut bakat, minat, kebutuhan, dan aspirasi
d. menguasai metode mengajar
sedangkan menurut Athiyah Al-Abrasyi, seorang guru harus memiliki kriteria sebagai berikut:
a. zuhud, tidak mementingkan materi (tidak materialistik), dan mengajar karena mencari keridaan Allah
b. bersih; yaitu berusaha membersihkan diri dari berbuat dosa dan kesalahan secara fisik, serta membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela dengan cara membersihkannya syirik, sifat ria, dengki, maupun permusuhan
c. ikhlas, antara lain dengan cara menyesuaikan antara perkataan dan perbuatan, serta tidak malu mengatakan secara jujur, bahwa saya tidak tahu terhadap masalah yang belum ia ketahui
d. suka pemaaf, yaitu memiliki sifat pemaaf yang tinggi
e. berperan sebagai bapak bagi siswa
f. menguasai materi pelajaran
pendapat yang lain lagi datang dari Abd al-Rahman al-Nahlawi. Tokoh ini mengemukakan bahwa syarat seorang pendidik meliputi sifat dan perilaku seperti:
a. harus memiliki sifat robbani
b. menyempurnakan sifat robbani dengan keikhlasan
c. memiliki rasa sabar
d. memiliki kejujuran dengan menerangkan apa yang diajarkan dalam kehidupan pribadi
e. meningkatkan wawasan pengetahuan dan kajian
f. menguasai variasi serta metode mengajar
g. mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai dengan tempatnya (proposisi) sehingga ia akan mampu mengontrol diri dan siswanya
h. memahami dan menguasai psikologis anak dan memperlakukan mereka sesuai dengan kemampuan intelektual dan kesiapan psikologisnya
i. mampu menguasai fenomena kehidupan, sehingga memahami berbagai kecenderungan dunia beserta dampak yang akan ditimbulkan bagi peserta didik
j. dituntut memiliki sifat adil (objektif) terhadap peserta didik
2. Materi (atau bahan) pelajaran dirumuskan setelah tujuan pengajaran ditetapkan. Materi pelajaran memiliki sifat-sifat, yang dapat dikategorikan:
a. Fakta: adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda yang wujudnya dapat ditangkap oleh panca indera.
Contoh: dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam dijelaskan bahwa bumi itu bulat, hal ini menunjukkan fakta
b. Konsep: atau pengertian adalah serangkaian perangsang yang mempunyai sifat-sifat yang sama.
Contoh: dalam pelajaran sosiologi diajarkan tentang konsep keluarga, hal ini menunjukkan konsep
c. Prinsip: adalah pola antar hubungan fungsional antara konsep.
Contoh: dalam pelajaran fisika diajarkan prinsip penguapan, pemuaian, dan lain sebagainya
d. Nilai: adalah suatu pola, ukuran, atau merupakan suatu tipe atau model.
Contoh: dalam bidang hukum diajarkan tentang hukum jual beli
e. Keterampilan: adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari.
Contoh: keterampilan menjahit, keterampilan mengetik
f. Prosedur: atau proses adalah serangkaian perubahan, gerakan-gerakan sesuatu secara berurutan.
Contoh: dalam pelajaran agama islam diajarkan tentang proses melaksanakan sholat
3. sumber-sumber materi pelajaran:
- kurikulum yang disediakan oleh pemerintah
- buku paket
- LKS
Dalam mengembangkan materi pelajaran kita harus mengingat hal-hal di bawah ini:
. Materi pelajaran harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Dalam menetapkan materi pelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- materi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
- ditulis secara garis besar
- urutan sesuai dengan urutan tujuan
- berkesinambungan antara materi
- disusun secara hierarkis
Materi pelajaran mana yang harus dipilih, tentu tidak semua bahan atau materi diberikan, mengingat keterbatasan waktu dan pertimbangan-pertimbangan lain, seperti kemampuan siswa. Menetapkan materi perlu memperhatikan tujuan pengajaran, urgensi bahan, tuntutan kurikulum, nilai kegunaan, dan terbatasnya sumber bahan.
Dalam menentukan materi pelajaran kita harus ingat bahwa materi tersebut tidak boleh bertentangan dengan Alquran dan hadis. Jika perlu para pendidik menyisipkan unsur-unsur islami dalam materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan hal ini diharapkan siswa mampu memahami bahwa segala sesuatu tidak bisa lepas dari Alquran dan hadis.
Muhammad Fadhil al-Jamaly merumuskan kerangka materi kurikulum dalam pendidikan islam dalam sepuluh macam, yang intinya mencakup:
1. larangan mempersekutukan ALLAH.
2. berbuat baik kepada orang tua
3. memelihara, mendidik, dan membimbing anak sebagai tanggung jawab terhadap amanah Allah
4. menjauhi perbuatan keji dalam bentuk lahir dan batin
5. menjauhi permusuhan dan perbuatan makar
6. menyantuni anak yatim dan memelihara hartanya
7. tidak melakukan perbuatan di luar kemampuan
8. berlaku jujur dan adil
9. menepati janji dan menunaikan perintah
berpegang teguh kepada ketentuan hukum Allah
4. Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Jenis-jenis metode mengajar antara lain:
a. metode ceramah: adalah penuturan materi pelajaran secara lisan. Kelebihan metode ini adalah guru bisa menggunakan semua waktu yang tersedia untuk menerangkan semua materi, kelemahan metode ini adalah siswa tidak bisa ikut aktif, mereka hanya bisa jadi pendengar. Contoh: dalam pelajaran agama islam guru memberikan penjelasan dengan cara berceramah tentang suatu pokok bahasan, misalnya tentang puasa
b. Metode tanya jawab atau dialog: adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat lalu lintas dua arah, pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dengan siswa. kelebihan metode ini adalah siswa ikut aktif dalam proses belajar mengajar. Kelemahan metode ini adalah memakan banyak waktu. Contoh: dalam pelajaran biologi guru bertanya jawab tentang darah
c. Metode diskusi: adalah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Kelebihan metode ini adalah siswa diajak ikut berpikir aktif tentang suatu permasalahan. Kelemahan metode ini adalah hanya siswa yang paling aktif yang bisa mendominasi diskusi. Contoh: dalam pelajaran geografi siswa berdiskusi tentang hujan
d. Metode tugas atau resitasi: adalah pemberian tugas yang bisa dilaksanakan di sekolah, di rumah, di perpustakaan, dan di tempat-tempat lain. Kemudian siswa yang telah melaksanakan tugas memberikan laporan yang disebut resitasi. Kelebihan metode ini adalah siswa bisa mencari dan mempelajari materi pelajaran selain yang di dapat di dalam kelas. Kelemahan metode ini adalah kurangnya pengawasan dari guru bisa dimanfaatkan siswa untuk saling menyontek.
e. Metode kerja kelompok: adalah metode mengajar yang menjadikan siswa dapat bekerja dalam situasi kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Kelebihan metode ini adalah siswa diharapkan mampu untuk belajar secara berkelompok dengan temannya. Kelemahan metode ini adalah memungkinkan bagi sebagian siswa untuk tidak ikut aktif dalam kegiatan kelompok. Contoh: dalam pelajaran bahasa inggris, guru memberi tugas kelompok kepada siswa untuk mengadakan wawancara dengan native speaker.
f. Metode demonstrasi atau eksperimen: adalah metode mengajar di mana guru memberikan demonstrasi di depan kelas. Kelebihan metode ini adalah siswa mampu mengamati secara nyata apa yang dimaksud oleh guru. Kelemahan metode ini adalah memakan banyak waktu. Contoh: dalam pelajaran agama islam, guru memberi demonstrasi bagaimana melaksanakan sholat dengan benar.
g. Metode problem solving: adalah metode mengajar di mana guru memberikan suatu permasalahan dan siswa diharapkan mencari jalan keluarnya. Kelebihan metode ini adalah siswa dituntut untuk mampu memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri. kelemahan metode ini adalah siswa belum tentu mampu memecahkan semua masalah yang diberikan tanpa bantuan guru. Contoh: dalam pelajaran matematika, guru memberikan suatu permasalahan tentang teori percepatan dan siswa diharapkan untuk mampu memecahkan masalah tersebut.
h. Metode sistem regu: adalah metode mengajar di mana guru membagi siswa dalam regu dan diharapkan belajar dan bekerja bersama regu yang telah terbentuk tersebut. Kelebihan metode ini adalah siswa mampu belajar dalam regu masing-masing. Kelemahan metode ini adalah siswa yang kurang aktif akan tertinggal dalam regunya. Contoh: dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa diberi tugas untuk mengadakan seminar secara beregu
i. Metode latihan atau drill: adalah metode mengajar dimana guru memberikan latihan-latihan soal kepada siswa. kelebihan metode ini adalah guru mampu mengetahui sejauh mana siswa mampu menangkap materi yang diberikan. Kelemahan metode ini adalah siswa terlalu terbebani dengan banyaknya latihan yang diberikan. Contoh: dalam akhir setiap pelajaran, guru menggunakan metode drill untuk mengetes kemampuan siswa
j. Metode karyawisata: adalah metode mengajar dimana guru mengajak siswa untuk berkaryawisata ke tempat-tempat yang berhubungan dengan materi pelajaran. Kelebihan metode ini adalah memberikan siswa sedikit kegembiraan dalam berwisata. Kelemahan metode ini adalah memakan biaya yang banyak. Contoh: dalam pelajaran sejarah, guru mengajak para siswa untuk mengadakan karyawisata ke museum
k. Metode manusia sumber atau resource person: adalah metode mengajar dimana guru mendatangkan ahli dalam bidangnya untuk menerangkan langsung kepada siswa. kelebihan metode ini adalah siswa mampu bertanya langsung dengan orang yang bersangkutan. Kelemahan metode ini adalah susahnya mencari nara sumber. Contoh: dalam pelajaran bahasa inggris didatangkan native speaker
l. Metode simulasi: adalah metode mengajar dimana guru menciptakan kondisi tertentu seperti yang ada di kehidupan nyata untuk tujuan pembelajaran. kelebihan metode ini adalah siswa mampu membandingkan materi yang didapat di kelas dengan kehidupan nyata. Kelemahan metode ini adalah memakan banyak waktu. Contoh: dalam pelajaran olahraga, diadakan permainan bola voli dengan smua unsur yang sesuai dengan keadaan nyata
m. Metode sosiodrama: adalah metode mengajar dimana guru menugaskan siswa untuk membuat drama yang sesuai dengan bahan pelajaran. Kelebihan metode ini adalah siswa mampu mempraktekkan apa yang dipelajari. Kelemahan metode ini adalah memakan banyak waktu. Contoh: dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa diberi tugas untuk mengadakan pertunjukkan drama
n. Metode survei masyarakat: adalah metode mengajar dimana guru menugaskan siswa untuk mengadakan survei di masyarakat secara langsung. Kelebihan metode ini adalah siswa mampu terjun langsung dalam kehidupan nyata. Kelemahan metode ini adalah memakan banyak waktu. Contoh: dalam pelajaran kewarganegaraan siswa diberi tugas untuk mengadakan survei tentang pemilihan umum.
5. Secara umum media pembelajar dapat memperlancar interaksi guru dan siswa, dan membantu siswa belajar secara optimal. Fungsi media pembelajaran adalah memperjelas penyajian pesan agar tidak verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya indera, menghilangkan sikap pasif siswa, dan membangkitkan motivasi belajar siswa.
Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan atau informasi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. atau media pembelajaran dapat disebut juga sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran. dengan kata lain media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, sehingga terjadi proses belajar. Media pembelajaran dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. media audio: adalah media yang menghasilkan suara, contoh: kaset, tape recorder dan radio.
b. Media visual: adalah media yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk. Media visual bisa disebut juga sebagai alat peraga. Media visual dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. media visual dua dimensi.
- media visual dua dimensi pada bidang tidak transparan, contoh: gambar di atas kertas karton, gambar yang diproyeksikan dengan opaque projector, grafik, diagram popster, gambar cetak dan lain-lain.
- Media visual dua dimensi pada bidang transparan, contoh: slaid, lembar transparan untuk OHP.
2. media visual tiga dimensi, contoh: benda asli, model, contoh barang, dan alat tiruan sederhana.
c. media audio visual: adalah media yang menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit, contoh: film bersuara, video, dan televisi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment