Saturday, December 10, 2011
The Adventure of Hutan Bakau Tugurejo
Lheb Godhek +2 maknyos maknyos
Jumat, 14 Jan '11 10:00
Selusur Hutan Mangrove
* •
* •
* •
* •
* •
* •
* •
* •
Selusur Hutan Mangrove
Semarang sebagai kota pesisir, memiliki banyak potensi wisata yang dapat di kembangkan. Walau sebagai kota pesisir, Semarang tidak memiliki wisata pantai yang cantik selain Pantai Maron yang terletak di belakang bandara A. yani, tapi bukan berarti bahwa di Semarang tidak ada wisata bahari. Ada tujuan wisata baru yang sedang di kembangkan oleh masyarakat lokal di pesisir Semarang dan berwisata di tempat ini akan memberikan pengalaman berwisata berbeda dari yang biasa di lakukan.
Ga percaya..??? Coba deh berwisata bahari yang berbeda di Hutan Bakau Tugurejo. Dimana itu?? Hutan bakau Tugurejo terletak di Desa Tapak, Tugurejo, Semarang Barat, sekitar 15 menit saja dari bundaran Kalibanteng/bandara, terus ke arah barat. Ancer2 lokasinya berada di seberang sebuah tempat wisata ‘Taman Lele' ada jalan masuk, terus ke arah utara, dan kita akan tiba di desa Tapak. Disinilah kita akan memulai The Adventure of Mangrove Forest'..yeeeaaahhh....
Untuk berkegiatan disini, sebaiknya di mulai sepagi mungkin, karena akan mendapatkan banyak bonus pemandangan menarik dan spektakuler...hehehehehee....dan kalo sudah terlalu siang akan sangat panas menyengat, karena kita berada di pantai utara jawa.
Pagi ini kita berombongan 13 orang sudah berkumpul di desa Tapak, dari rencana untuk start jam 6 pagi, jadi molor 1/2 jam karena beberapa dari kita lost orientasi mengenai meeting point kita. Dari meeting point kita kita langsung menelusuri jalan melalui perkampungan hingga tibalah kita di penghujung jalan yang mulai mengecil, jalan setapak yang hanya dapat dilalui dengan 1 mobil saja.
Di sinilah kita akan memulai petualangan kita. Di pintu masuk hutan mangrove Tugu rejo (jangan berharap ada gerbang dengan tulisan 'selamat datang' karena tidak akan menemukan gerbang atau pintu apapun). Kita parkir kendaraan disini, dan sempatkan untuk berpoto dulu sebelum mulai berpetualang, karena di sekeliling kita sudah terhampar tambak-tambak yang di kelilingi oleh hutan mangrove.
Petualangan di Hutan Mangrove di lakukan dengan menumpang perahu nelayan berkapasitas penumpang maksimal 8 orang. Tiap perahu menyediakan life vest (pelampung) dan sepatu boot karet bagi pengunjung yang phobia air, takut kecemplung dan tak bisa renang atau yang tak mau berbasah-basahan.Kita terbagi dalam 2 perahu. Untuk yang belum pernah menumpang perahu, saat menaiki perahu pasti sudah seru sendiri, karena perahu yang oleng ke kiri ke kanan, bikin penumpangnya rada norak menjerit2, antara kegirangan atau ketakukan nyemplung heheheheee...
Perjalanan kita di mulai...menyusuri hutan bakau dengan perahu yang masih rimbun merupakan pengalaman yang luar biasa,karena ini pertama kali untuk kita. Diantara rerimbunan pohon bakau ini, imajinasi kitapun jadi membayangkan film anaconda atau aligator atau film2 seram lainnya yang banyak bersetting di lahan basah rendah seperti di hutan bakau...heheheehe lebay yaaa....
Menyusuri hutan bakau di pagi yang teduh sudah menjadi pembuka keseruan kita, dan tak berapa lama kita sudah tiba di pantai lepas laut jawa. Pantainya masih dangkal, tapi dengan pemandangan lepas kita jadi terpesona sendiri. Seandainya pagi itu tidak berawan, pasti sinar matahari pagi akan terpantul dengan cantiknya di ufuk timur. Di pantai ini terdapat pemandangan yang berbeda dengan di dalam rerimbunan hutan bakau, ada beberapa tegakan bambu yang menjadi petanda ‘empang' udang, ada juga beberapa pemancing yang berkerumun, dan terlihat juga gundukan pasir menyembul dari air.
Kita berputar-putar menikmati pemandangan, dan menghampiri nelayan yang terlihat memiliki persediaan ikan dan kepiting/rajungan cukup banyak. Beberapa teman ada yang berminat untuk membeli ikan dan rajungan sebagai buah tangan. Kita beli langsung dari nelayannya dan harga yang ditawarkan pun lumayan murah, masih bisa ditawar lagi. Karena persediaannya terbatas, kitapun menghampiri nelayan lain yang memiliki stok ikan dan kepiting/rajungan yang cukup untuk di borong...hehehehehee...
Kita mendarat di sebuah gundukan pasir yang menyembul. Disini kita dapat spot untuk berfoto-foto yang menarik. Gundukan pasir yang berwarna hitam ini sangat lembut. Dan banyak hal yang bisa di nikmati, karena kita seperti terdampar di sebuah pulau tak bertuan....karena di sekeliling kita hanya air dan daratan masih di seberang sana. Saat di unggukan pasir ini, salah satu pemandangan yang paling menarik adalah menikmati pesawat yang akan landing di bandaran A. yani, karena kita dapat ‘best shoot point' dari sisi bawah badan pesawat yang terlihat gagah saat akan landing, jadi setiap ada pesawat datang kita jadi bersemangat untuk mendongak ke atas, menikmati bodi pesawat yang akan landing.
Selain bersenang-senang di unggukan pasir ini, kita juga diajak untuk menanam bakau...waaah ini yang paling seru ternyata...kita ga menyangka bahwa dengan bersenang-senang, kita juga dapat melakukan hal positif. Sebelum menanam, kita di kenalkan dengan jenis bakau yang terdapat di hutan mangrove tugurejo (ga mudeng apa nama dan jenis tanamannya). Dari penjelasan tersebut kita baru tahu bahwa umur bakau muda bisa dihitung dari jumlah daunnya, karena 1 daun tumbuh setiap 1 bulan...lama bener yaaa...kita juga diajarkan bagaimana cara menanam bakau yang benar. Pada kesempatan ini kita menanam 50 batang, terasa sedikit saat kita sudah menikmati serunya menanam, sehingga saat pohonnya sudah tertanam semua, kita Cuma bilang ‘yaaa udah habis ya pohonnya,padahal masih mau menanam lagi'.
Usai menanam bakau dan dah puas mengeksplore berfoto ria di unggukan pasir ini, kita melanjutkan kembali ke perahu. Kegiatan selanjutnya adalah berlayar diantara tambak hutan mangrove. Kita menikmati keindahan hutan-hutan bakau dan serunya lagi di sini adalah menikmati tingkah burung-burung kuntul dan burung air lainnya yang banyak berterbangan dan bertengger. Asik sekali melihat burung-burung tersebut di habitas aslinya.
Setelah berpuas-puas berperahu di hutan bakau, kitapun kembali. Perahu kembali di tambatkan dan kita menuju rumah salah seorang penduduk, karena makan siang segera di siapkan. Sambil menunggu makan siang, kita beristirahat santai di teras, menikmati foto-foto dan tak terasa, makan siangpun terhidang.
Menu makan siang kita adalah nasi hangat, pindang ikan bandeng, udang goreng garing, rajungan serta tumis kangkung serta buah semangka sebagai penutup..slluuurrpp...cocok bener, setelah berpanas-panas dan lelah di hutan bakau, saat makan siang pun menunya begitu nikmat
Paket ecotourism yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa tapak Tugurejo ini, memang memberikan paket wisata yang menarik. Untuk semua kegiatan diatas termasuk makan siang nikmat, tiap orang dikenakan biaya Rp. 50rb, dan minimal peserta sekitar 6 - 8 orang.
Menariknya adalah, wisata ecotourism hutan mangrove tugurejo ini, salah satu tempat untuk refreshing yang menarik dan beruntung tak jauh dari kota semarang, sehingga mudah dicapai dan tak habis waktu di jalan......
Jadiii....kalo sesekali mampir ke semarang, coba aja menjelajah kesini....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment