Setauku, Dia Jahat Padaku
Setauku, dia jahat padaku,
Menghalangi langkahku yang ingin maju.
Saat aku hendak terbang lebih tinggi,
Dia datang menghadang, menguji nyali.
Aku ingin pergi menuntut ilmu,
Namun dia merintangi jalanku.
Seolah dunia ini miliknya sendiri,
Tak rela melihatku berdiri.
Tuhan, jika aku salah, ampuni aku,
Bimbing hatiku menuju yang lurus.
Namun jika aku benar dalam langkahku,
Lindungilah aku dari tangan yang buas.
Dia dan kawanannya tertawa sinis,
Menabur duri di jalan yang manis.
Seakan tak cukup baginya berkuasa,
Dia ingin menjadikanku tak berdaya.
Aku hanya ingin mengejar mimpi,
Bukan merebut apa yang dia miliki.
Namun mengapa dengki merasuk hatinya,
Hingga ingin menjatuhkanku begitu saja?
Tuhan, Engkau Maha Adil dan Tahu,
Siapa yang benar, siapa yang palsu.
Jika niatnya penuh dengan dusta,
Tunjukkanlah padanya makna karma.
Hukuman apa yang pantas baginya,
Serahkanlah pada kebijaksanaan-Mu.
Aku tak meminta lebih dari keadilan,
Biarkan semesta membalas perbuatannya.
Jika suatu hari dia menyadari,
Betapa zalimnya hati yang iri,
Semoga ada jalan baginya kembali,
Sebelum terlambat dalam penyesalan sunyi.
Dan aku, biarkan aku melangkah,
Mengejar cahaya tanpa amarah.
Sebab hidup bukan soal membalas,
Tapi menemukan jalan yang ikhlas.
Tuhan, hanya Engkau tempatku bersandar,
Di bawah langit yang penuh rahasia.
Lindungi aku, kuatkan aku,
Dan biarkan aku terus melaju.
No comments:
Post a Comment