Friday, November 15, 2013
Menghadapi Dunia
Menghadapi Dunia
Semua orang terkena kondisi duniawi karena Kita hidup di dunia ini. Kalau dirinci ada delapan macam atau empat pasang kondisi duniawi, yaitu : Suka dan duka, Untung dan rugi, Dipuji dan dihina, Terkenal dan tersisih. Delapan macam kondisi Duniawi atau empat pasang kondisi Duniawi yang saling bertentangan ini, akan datang kepada Kita silih berganti, tidak hanya sekali-sekali saja, tetapi terus-menerus.
Tidak ada pengecualian, delapan kondisi ini akan terjadi pada semua orang. Beragama apa pun, dari negara mana pun, yang kaya, yang miskin, yang berperangai buruk, orang-orang baik, Karyawan atau Atasan, Pedagang atau Pekerja sosial ; Termasuk para Nabi, Pendiri agama, atau Umat biasa, tanpa kecuali. Delapan kondisi ini pasti datang.
Hanya saja, ada beda yang amat besar antara orang biasa dibandingkan dengan orang yang telah maju bathinnya. Bedanya terletak pada cara menghadapinya. Itulah yang membedakan antara orang dewasa mentalnya dan orang yang tidak mau belajar. Delapan kondisi ini sama-sama datang, tetapi cara menghadapinya berbeda. Seseorang bisa menghadapi dengan bijak, dengan sikap yang tepat dan benar, tetapi yang lain akan menghadapinya dengan sikap salah.
Kalau menghadapi dengan sikap salah, Delapan kondisi duniawi itu akan mengombang-ambingkan hidupnya, menghancurkan hidupnya. Waktu menderita, Dia akan sangat menderita . Waktu bahagia, Dia juga menjadi rusak. Waktu dihujat, Dia sangat membenci pada yang menghujat . Waktu disanjung, Dia menjadi sombong. Kalau sedang rugi, maka dunia seperti kiamat . Kalau sedang untung, Dia menjadi congkak, keserakahannya timbul lebih besar. Betapa rapuhnya mental yang seperti ini.
Karena itulah perlu ada latihan mental, supaya kalau delapan kondisi ini datang, Kita tidak seperti diombang-ambingkan, tidak punya arah. Meskipun mengalami delapan kondisi duniawi itu, pikiran ini harus tetap teguh. Selalu semangat dan sukses...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment