Thursday, September 27, 2007
anak lelaki kecil yang sedih
dia murung
aku tak tahu
apa yang dipikirkannya
tapi
aku tahu
dia sedih
itu terlihat
dari wajahnya
aku ingin membantu
tapi
aku bingung
dia sedih karena apa
andai aku tahu
pasti aku bantu
untuk menghilangkan
sedih itu
dari wajahnya
yang bersih
tanpa noda
tanpa dosa
Wednesday, September 26, 2007
aku sendiri
piring terbang
membantu
telepon
masjid
aku datang
untuk menyembahmu
aku datang
untuk melapor padamu
hari ini
aku telah berbuat dosa
lagi
aku tak kuat
menahan nafsu ini
setan terus menggodaku
aku tak bisa mengusirnya
setan terus mengajakku
aku tak bisa menolaknya
dia merayuku
dia membujukku
aku terpikat
aku terpuruk
sekarang
aku mohon
lindungi aku
dari mereka
setan setan itu
aku tak mau lagi
terjerumus
kantor pos
kantor pos
bangetayu
johar
undip
kubur
kubur
allah
dear jasmine
an orchid
an orchid in my yard
so wet and so dirty
the rain is so hard
i give her my pity
her leaf is not green anymore
her sepal is not complete at all
she doesn't have a shore
and she isn't tall
when will i take her
should i let her in
or should i ignore her
but that is a sin
i will take care of her
i will be her slave
i will serve her
i will make her save
aku cinta kepadamu
akan kukerjakan segalanya
buah kedondong dalamnya biji
biji satu penuh duri
kulihat kau pertama kali
aku langsung jatuh hati
buah semangka enak dimakan
dimakan di siang hari
ingin aku berkenalan
tapi aku tak berani
buah jeruk dibawa pulang
dibawa pulang dalam keranjang
bayanganmu selalu datang
baik malam ataupun siang
sungguh enak buah durian
buah durian seenak madu
sungguh aku tak tahan
ingin aku menjadi kekasihmu
di atas pohon buah kelapa
pohon dipanjat pohon ditebang
akan kukerjakan segalanya
hanya demi kau seorang
di dalam kepalaku
di dalam kepalaku
ada taman bunga
ada bunga mawar
yang harum semerbak
ada bunga melati
yang putih suci
ada bunga alamanda
yang menarik hati
ada bunga anyelir
yang indah mempesona
di dalam kepalaku
ada tanah gersang
ada pohon mati
yang tak ada daunnya
ada bunga layu
yang suram terlihat
ada tanah kering
yang keras di kaki
keluh
keluh datang
keluh mengetuk pintu
keluh di depan mata
keluh masuki hidup kita
keluh menyiksa kita
keluh melelahkan kita
keluh menggerogoti kita
keluh menusuk kita
keluh menghancurkan kita
keluh kita diamkan
keluh tidak pergi
keluh tidak melayang
keluh tidak hilang
keluh tidak terbang
keluh ada di samping kita
keluh ada di belakang kita
keluh ada di depan kita
sejenak bersama
karena dia
entah bagaimana
tutup ku buka
karena dia
diamku bicara
karena dia
tidurku bangun
karena dia
dudukku berdiri
karena dia
perangku damai
karena dia
pecahku utuh
karena dia
pisahku bersatu
karena dia
gelapku terang
karena dia
hujanku reda
karena dia
tangisku berhenti
karena dia
hilangku muncul
karena dia
berhentiku jalan
karena dia
merahku hijau
karena dia
kusamku jernih
karena dia
tuliku dengar
karena dia
bisuku bersuara
karena dia
petirku hilang
karena dia
marahku pergi
karena dia
dendamku sirna
karena dia
jauhku dekat
karena dia
hausku lega
karena dia
laparku kenyang
karena dia
layuku segar
karena dia
sakitku sehat
karena dia
lemahku kuat
karena dia
absenku hadir
karena dia
habisku masih
karena dia
kotorku bersih
karena dia
bodohku pintar
karena dia
dia malaikat
entah dari mana
menyapa luka
apa gunanya
kereta manusia
roda besi bersuara keras
gerbang kosong tanpa penumpang
kereta terus melaju
menuju stasiun terdekat
mata mata memandang
tajam tanpa berkedip
bisikan bisikan di udara
sampai ke gendang telinga
kereta tidak berhenti
membiarkan angin berlalu
kereta terus berjalan
lurus menuju ke depan
peluit berbunyi nyaring
itu menandakan
kereta telah sampai
di stasiun tujuan
kereta telah berhenti
disebuah nisan yang belum bernama
detik sebelumnya
menarilah
menarilah bersamaku
jangan menghindariku
aku akan terus ada
jangan rasakan sakit itu
bayangkan yang lain
yang membuatmu melayang
tinggi di awan
terus dan terus
sampai ke langit tujuh
jangan bangun dulu
teruskan mimpimu
nikmati selagi bisa
sebelim kuambil waktumu
sebelum kusadarkan dirimu
sebelum kubangunkan kamu
karena aku tahu
kau membenciku
akulah lukamu
nikmati saja
belum tuntas
belum tuntas saat bersama
berpisah belum waktunya
tetaplah di sini saja
selalu berdua selamanya
jangan kau pergi
tinggalkanku sendiri
tuk merajut sepi
tanpa dirimu di sini
genggam erat tanganku
kan kuberikan hatiku
penuh seluruh padamu
jujur kukatakan itu
hanya itu saja
yang ada dalam dada
yang teucap dalam kata
semoga kau terima
dalam belaian sang bayu
dalam belaian sang bayu
aku tetap merindu
hanya seorang kepadamu
tak pernah kupalingkan hatiku
dalam tatapan rembulan
aku terus berangan
bibirmu yang penuh senyuman
membuatku terbang di awan
dalam sinaran bintang
aku berteriak nyalang
berharap dirimu datang
menghiburku dalam senang
dalam dekapan malam
aku kini muram
sadar datang dalam diam
dirimu telah ditelan hitam
dalam belaian sang bayu
aku terbakar
kau hancurkan hatiku
cinta
bilamana datangnya tak terkira
kala hati sedang gundah gulana
menanti sang terpuja
hinggap di depan mata
bagaimana juga yang di hati
tersimpan dalam jeruji
terpagar kawat berduri
dijaga oleh sang nurani
dan ketika bunga layu
perawan menangis tergugu
menanti bulan jatuh di pangku
tiap malam lebih seribu
dalam kamar hujan melanda
atas pipi meleleh air mata
menanti obat penawar luka
mencari ramuan penghilang duka
hitam kelam biruknya mimpi
gelap gulita di siang hari
sungguh sakit tak terobati
terus mengharap untuk kembali
detik berjalan dalam menunggu
pikiran diam duduk termangu
perasaan kelabu terharu biru
ada cinta untuk satu
bunga
mawar bilang maaf
dia terpaksa menusukku
dengan durinya yang tajam
melati bilang maaf
dia harus bersembunyi
menghilangkan bau harumnya
agar tidak tercium olehku
anggrek bilang maaf
dia harus jatuh
menggugurkan semua kelopaknya
agar tidak bisa kunikmati
sang tulip marah
dia mengusirku
katanya
aku tidak boleh melihat cantiknya
kenanga berpaling tertiup angin
tak ingin bertatap
anyelir lari di balik daun
tak sudi aku mendekat
bunga sepatu membangun pagar
agar sandalku tak masuk
dalam dekapannya
yang kudamba
setiap masa
kamboja terbangkan nisan
mengenai hatiku
yang terluka
yang berdarah
sudah tidak seperti dulu lagi
sudah tidak seperti dulu lagi
sekarang sudah biasa
hatiku tak bergetar lagi
bagaimana bisa
allahuakbar
dulu kata itu
membuatku berbeda
memasuki hatiku yang hampa
membuatku mengeluarkan air mata
allahuakbar
dulu kata itu
membuatku terbang
membuatku melayang
tinggi di awang awang
allahuakbar
dulu kata itu
membuatku gemetar
bergetar tak terkendali
bagai gempa bumi
allahuakbar
aku ingin kata itu
mengambilku dari sesatku
menerangi gelapku
menunjukkan jalanku
menyemarakkan sepiku
allahuakbar
takut
jantungku berdebar keras sekali
lebih cepat dari biasanya
keringat dingin mengucur tanpa henti
kipas angin tiada guna
dari mana rasa ini datang
aku tak pernah takut
apapun yang menghalang
pasti aku sikut
berhari-hari aku cuek tentang hal ini
aku tak pernah memikirkannya
sekarang rasa ini ada di hati
aku tak bisa menghilangkannya
takutku tak mau pergi
menghimpitku tiada henti
bagaimana bisa begini
aku takut operasi gigi
Thursday, September 20, 2007
an orchid
ketika piano berbunyi
do
baru mulai
belum lama
masih dingin
belum panas
re
sudah agak tinggi
suasana berbeda
tidak seperti tadi
mi
mungkin semua sudah tidak sabar
semua sudah berdesakan
mereka saling dorong
fa
bayangkanlah
mereka sudah gila
mereka saling injak
mereka tak punya rasa lagi
rasa kasih
rasa cinta
sol
mengerti
kini aku paham
mereka palsu
mereka tidak asli
mereka memakai topeng
la
kini topeng itu jatuh
wajah mereka terlihat
si
aku ngeri
aku ingin pergi
jauh
tidak ingin melihat lagi
aku tak tahan
ser
ser
dia lewat
memakai baju merah
tas kuning
kerudung jambon
sandal oranye
dia terus berlalu
ser
dia lewat lagi
memakai baju hijau
rok biru
kerudung coklat
sandal putih
dia tidak melihatku
dia tidak berhenti
dia hilang dari depanku
ser
dia lewat lagi
memakai baju hitam
rok abu-abu
kerudung jingga
sandal pelangi
dia tidak peduli padaku
dia berjalan kesitu
tanpa henti
aku berdosa
jika aku pergi kesana
ke israel
ke palestina
untuk memrangi kafir-kafir itu
untk membunuh pembunuh
pembunuh saudara saudariku
menghancurkan semua
pusat musuh dunia
aku akan berdosa
jika aku benar benar
berangkat ke sana
kenapa aku berdosa
karena mama menderita
tanpa aku ada
kakiku berjalan untuknya
tanganku menulis untuknya
kupingku mendengar untuknya
mataku melihat untuknya
hidungku bernafas untuknya
mulutku berucap untuknya
lidahku merasa untuknya
otakku berpikir untuknya
aku tidak berdosa
aku tidak pergi ke sana
aku jatuh cinta
aku jatuh cinta kepada setan
mataku terarah
pikirku terpusat
mimpiku tersusun
hidupku terperangkap
wahai laut
tempatku beradu
wahai ombak
dendangkan lagu untukku
wahai karang
sadarkan aku
biarkan aku kembali
kepadamu
aku tidak ingin setan itu
aku ingin kamu
aku rindu
anginmu
aku rindu panasmu
aku rindu malammu
aku rindu pasangmu
aku rindu surutmu
noda di antara debu
di istana itu
di istana itu
aku jadi pangeran
satu satunya pangeran
aku sangat beruntung
karena ada seorang permaisuri
permaisuri raja
permaisuri yang super
super cantik
super baik
super segala galanya
tidak ada permaisuri yang lebih darinya
kini aku jauh dari istana itu
tapi aku tidak benar benar jauh
istana itu ada di sini
dalam hati ini
dalam tubuh ini
dalam jiwa ini
kini aku ingin istana itu lagi
kurasa
aku harus pulang
pulang ke istana itu
yang ada permaisuri itu
ya benar
sudah waktunya aku pulang
sambutlah aku
wahai istana
aku ingin
aku ingin dia baik-baik saja
karena aku ingin cintamu
aku ingin dia hancur lebur
karena dia menyakiti ibuku
aku bingung
hatiku ada dua
aku tahu yang satu salah
tapi aku tidak mau itu salah
aku memebnarkan itu
aku membenarkan salah
sekarang aku benar benar salah
tapi aku tetap ingin cintamu
jangan hukum aku
hukum dia
dia yang telah menyakiti kami
bunuh dia
hancurkan dia
siksa dia
Subscribe to:
Posts (Atom)