Thursday, September 20, 2007
telah jauh
telah jauh
terbangnya debu menuju abu
telah patah
coklatnya tanah menuju pecah
pintakan setetes kesejukan
yang beradab hilang
disembunyikan sang api
terus tumpahkan gerah
penuh lelh tak sudah
jatuh yang tak sampai
menguap bersama hembusan
tak sudi menginap
walau setengah waktu
pengharap terus menatap
komat kamit dan terbuka
berdarah menuju nanah
belum berhenti
yang terdamba belum disini
belum waktunya bangun
simpulkan kaki erat
lusa pasti datang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment