Wednesday, July 28, 2010
penyakit jantung bertopeng masuk angin
Nyeri yang menjalar ke lengan, punggung, rahang, dan perut, lalu mual, pusing serta keringat dingin sering dianggap sebagai masuk angin. Jika sering mengalaminya sebaiknya waspada, karena itu merupakan salah satu gejala penyakit jantung yang menyerupai masuk angin.
Banyak yang mengira gejala itu masuk angin karena nyeri yang terjadi kurang dari 30 menit dan setelah beristirahat gejalanya bisa berkurang.
Padahal yang terjadi adalah penyempitan pangkal pembuluh darah koroner kiri (Left Main Disease). Kondisi ini membuat tekanan darah menuju jantung menurun sehingga mengakibatkan pusing, keringat dingin. Jika penyempitan merembet ke penyumbatan darah total bisa mengakibatkan kematian mendadak.
“Kadang-kadang orang menganggap gejala ini seperti masuk angin,” ujar Dr dr Muhammad Munawar, SpJP (K), FIHA, FESC, FACC, FSCAI, FAPSIC, FASCC, FCAPSC, ahli penyakit jantung RS Khusus Jantung Binawaluya, dalam acara Media Briefing & Experience di RS Khusus Jantung Binawaluya, Jl TB Simatupang, Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Dr Munawar menjelaskan, Left Main (LM) Disease adalah penyempitan pada pangkal pembuluh koroner kiri lebih dari 50 persen sebelum bercabang menjadi pembuluh koroner kiri depan (Left Anterior Descending/LAD) dan pembuluh koroner kiri belakang (Left Circumflex/LCx).
Penyempitan ini paling sering disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu timbunan plak berupa endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit yang dapat menyebabkan penyumbatan darah.
Pembuluh darah koroner kiri ini fungsinya sangat penting karena memberikan suplai sekitar 80 persen pada ventrikel kiri, yang merupakan bagian jantung yang terpenting untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Maka penyempitan pada LM akan memberikan implikasi yang lebih berat dibandingkan dengan penyempitan pada daerah lain.
Pada penyempitan di LM, gejala sudah timbul dengan aktifitas yang lebih ringan dibandingkan dengan penyempitan di tempat lain, sehingga menyerupai gejala masuk angin. Namun, gejala ini sangat subjektif antara masing-masing individu.
Beberapa pemeriksaan tambahan diperlukan untuk menunjang diagnosis yakni elektrokardiografi (EKG), uji latih jantung (treadmill test) ataupun dengan Multi Slice CT Scan (MTCT Scan). Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis adalah dengan angiosgarfi koroner.
Penyempitan pada LM selain memberikan gejala yang lebih nyata, juga mempunyai risiko tinggi kejadian penyumbatan total yang mendadak akibat pecahnya plak aterosklerosis.
Bila terjadi penyumbatan mendadak ini, yang dalam bahasa awam disebut suatu serangan jantung, maka dapat terjadi kematian mendadak sebelum pasien dibawa ke rumah sakit. Oleh karena itu, penyempitan pada LM harus ditangani dengan segera.
Sumber: DetikHealth
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment