Thursday, May 3, 2012
film munich - eric bana
pd olimpiadi 1972 d munich jerman, 11 atlet israel dibunuh pemberontak palestina. israel mengutus evner utk balas dendam dg membunuh 11 tokoh palestina yg tersebar di seluruh dunia. evner dibantu 4 prajurit lain. dr informan evner menemukan target pertama di italia. si target dibunuh saat akan naik lift. target kedua ditemukan di paris. dia dibunuh dg bom telepon. evner nyuri waktu utk mengunjungi istrinya d usa yg melahirkan. kmd evner kembali bertugas. target ketiga ditemukan d hotel olimpiade. dia dibunuh dg bom kasur. pejabat israel mendatangi evner dan meminta info ttg informan. namun evner tak mau mengaku. target keempat ditemukan di beirut lebanon. dia dibunuh dg tembakan membabi buta. evner menemui informan louis. louis membawa evner menemui big boss. target kelima ditemukan d athena yunani. rencananya dia dibunuh dg bom tv, namun gagal. akhirnya saah satu anak buah evner nekat mengebom dg granat. target keenam (salami/target utama) ditemukan d london. namun mrk gagal membuhuhnya krn salami dilindungi cia. salah satu anak buah evner ditemukan meninggal d kamar hotel oleh pembunuh bayaran wanita carla. salahsatu anak buah evner (bomber) mengundurkan diri. evner dkk menemui louis dan mendpt info bahwa karla ada d jerman? evner dkk membunuh carla. malamnya salahsatu anak buah evner bunuhdiri d pinggir sungai. evner mendpt kabar bahwa bomber meninggal dlm edakan bom. evner jd paranoid dan tidur d kloset. evner menemui informan dan pul k israel. dia disambut dua prajurit dan diantar menghadap pejabat. evner hanya diberi pelukan selamat oleh seorg jendral. evner mengunjungi ibunya dan pergi k usa utk menemui anak dan istrinya. evner tdk bs tidur dan jd paranoid. evner menelpon informan big boss dan mendatangi kedutaan israel dg marah2 krn merasa keluarganya akan dibunuh. mantan bosnya mengunjuungi evner utk menenangkannya.
mp: bagaimana bisa para penjahat itu punya ketenangan dlm hidupnya setelah melakukan hal2 yg tdk manusiawi????
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment