Monday, July 2, 2012
Pandangan Salah Satu (mantan) Imam Masjid Afrika Selatan Tentang Homoseksual
MENJADI GAY BUKANLAH DOSA!
Pria Afrika Selatan, Muhsin Hendricks (43) adalah seorang imam dan homoseksual. Yayasannya The Inner Circle membantu orang-orang muslim yang bergulat dengan seksualitas mereka.
Pesannya: 'Muslim dan homo boleh!'. Tidak semua orang setuju dan oleh karena itu pula Hendrick resminya sudah bukan imam lagi.
Imam Muhsin Hendricks tampak letih. Ia berada di Belanda atas undangan organisasi homoseksual Belanda COC di Amsterdam. Agendanya padat karena keingintahuan banyak orang sangatlah besar terhadap pemikiran 'imam merah muda' ini, demikian julukannya.
Keletihan hilang
Namun ketika ia bicara tentang iman serta orientasi seksualnya, maka tanda-tanda keletihan itu sudah tidak tampak sama sekali.
'Menjadi muslim dan menjadi homo, keduanya identitas yang kuat. Keduanya menjadi bagian dari siapa saya. Saya berhasil mendamaikan keduanya'.
Bagi Muhsin Hendricks, itu tidaklah mudah. Ia berasal dari keluarga muslim ortodoks di Afrika Selatan. Kakeknya adalah imam di mesjid agung di Capetown. Sejak kecil Muhsin menyadari dirinya berbeda. Pada usia muda, ia lebih suka bermain dengan boneka, bukan mobil. Ia juga dipandang sebagai keperempuan-perempuanan sehingga sering diolok-olok. Ia baru tahu kalau homoseksualitas itu ada jauh sesudah itu.
Hendricks mencari kedamaian pada imannya, yang menurut banyak orang muslim tidak memiliki ruang bagi perasaan homoseksual, mencintai orang sejenis, baik antara laki-laki atau perempuan, dilarang. Itu merupakan salah satu dosa paling besar, yang hukumannya di sejumlah negara islam adalah: kematian.
Baca selengkapnya »
Diposkan oleh muslimku di 13:21 1 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Dunia
Buletin Jumat BISIKAN (GAY WHISPER'S) Vol.1. no.9. Seks Bebas (Homoseksual Tidak Berarti Seks Bebas!). minggu ke-2/maret/2011.
Seks Bebas !!
(Homoseksual Tidak Berarti Seks Bebas!)
Free Download PDF (english version):
coming soon!
Free Download PDF / Gratis format buku (PDF) (bahasa Indonesia)
http://www.mediafire.com/?8x771xaa3n4z2aa
Free Download More Edition / Edisi lebih lengkap :
http://www.mediafire.com/bisikanbulletin
Web Blog GII:
Our Forum-Web / Diskusi Web Kita:
http://gayislam.30.forumer.com/
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Maa’idah (5) : 8).
I. Perumpamaan: Pangeran dan Pelayan.
Ada seorang pangeran (laki-laki) yang jatuh cinta pada seorang pelayan rendahan (perempuan) demikian juga sebaliknya, andai hubungan ini diketahui kerajaan dan rakyatnya, mereka akan mengusir keduanya dari negara kerajaan itu, dan membuat mereka terkucilkan, demikian yang diperintahkan menurut ajaran Tuhan yang mereka yakini, “seorang pangeran diharamkan mencintai rakyat jelata”.
Untungtungnya hubungan mereka tidak ada yang mengetahui, untuk mencegah hal buruk tadi, di luar ruang pribadi pangeran, mereka seperti halnya seorang pangeran dan pelayan, biasa-biasa saja, yang membedakan hanyalah pelayan yang pangeran cintai itu diangkat sebagai “pelayan dekat”, sehingga kerajaan memperbolehkan sang pelayan tinggal di rumah pribadi pangeran, demikian tidak bertentangan dengan ajaran dari agama kerajaan. Cinta mereka tidak direstui entah sampai kapan, oleh semua di luar sana, hanya berdasar moral kebanyakan orang yang diyakini. Tapi ini tentang cinta, ketertarikan, kerinduan, kesetiaan, kasih sayang, kecemburuan dan hasrat. Bahwa diri sendiri apalagi orang lain tak leluasa untuk memilih kepada siapa harus jatuh cinta, ini tentang perasaan yang mengalir apa adanya.
Baca selengkapnya »
Diposkan oleh muslimku di 12:05 3 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Buletin
Minggu, 06 Maret 2011
Buletin Jumat BISIKAN (GAY WHISPER'S) Vol.1. no.8. Iman dan Cinta (Beriman Melalui Cinta!). minggu 1/maret/2011.
Iman dan Cinta.
(Beriman melalui Cinta)
Free Download PDF (english version):
coming soon!
Free Download PDF / Gratis format buku (PDF) (bahasa Indonesia)
http://www.mediafire.com/?ll4fm9v68la0hhb
Free Download More Edition / Edisi lebih lengkap :
http://www.mediafire.com/bisikanbulletin
Web Blog GII:
http://gayislamindonesia.blogspot.com/2011/03/buletin-jumat-bisikan-gay-whispers-vol1.html
Our Forum-Web / Diskusi Web Kita:
http://gayislam.30.forumer.com/
Beritahukan kepadaku tentang Iman, Rasulullah menjawab,"Engkau beriman kepada Alloh, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk”. Hadits Riwayat Imam Muslim (Kutb Arbain Nawawi).
Mukadimah.
Bagi seorang muslim, yang mendasar dan harus dipahami adalah tentang iman, tidak peduli siapapun kita (hetero, homo, trans, bisek), keimanan adalah mutlak untuk membedakan bahwa kita adalah muslim dan lainnya adalah non muslim. Karenanya iman memiliki pengertian sebagai “tiang rumah” dari agama islam, dan isinya adalah “perangkat rumah” yang disebut rukun islam (vol 1-no 7).
Adalah hak setiap manusia untuk memilih imannya masing-masing, sebuah keyakinan tidak bisa dipaksakan (Al Baqarah (2): 256), karena ini berhubungan dengan kecendrungan hati yang sangat subjektif. Realitas yang Maha Tinggi tetaplah diluar jangkauan manusia bahkan sekalipun oleh nabi dan rashul (Asy Syuura (42): 51 ; Al A’raaf (7): 143). Hanya dengan imanlah, salah satu perantara utama bagi “perjumpaan” kita dengan-Nya.
Edisi ini kita akan membahas tentang iman dan hubungannya dengan cinta. Iman adalah ketetapan dalam hati, ’kepasrahan’ akan suatu keyakinan. Karena setidaknya, ada batas-batas mutlak di setiap keyakinan manusia, dimana akal tidak lagi bisa menjangkau, sehingga perlu suatu ”ruang iman” untuk menempatkan kekosongan ini. Walaupun atheis sekalipun, misalnya saat mereka ditanya : ”bagaimana suatu sel paling sederhana sekalipun dengan struktur dan rangkaian DNA yang luar biasa komplek bisa tercipta begitu saja sebagai awal permulaan kehidupan di bumi?” sebagian besar akan menjawab ”ini adalah suatu kebetulan yang sangat kreatif”, suatu kata ”kreatif” mengawali kaum atheis untuk secara tidak langsung mengimani suatu hal, kejadian ”Yang Maha Kreatif”. Nyatanya bahwa dunia ini dipenuhi oleh suatu kebetulan yang tidak pernah sia-sia. Dan dari sinilah kebutuhan akan iman tumbuh secara alami sebagai jawaban atas sesuatu yang tidak pernah dan belum bisa terjawab dalam hidup kita.
Islam menegaskan tentang enam rukun iman: 1. Beriman kepada Alloh Swt sebagai satu-satunya Tuhan bagi manusia. 2. beriman kepada Malaikat-Malaikat sebagai utusan Alloh Swt. 3. Beriman kepada Kitabulloh, Al Qur’an Al Karim, 4. Beriman kepada Rahululloh Saw s Beriman kepada Qada’ dan Qodar yang baik atau yang buruk sekalipun. 6. Beriman pada hari akhir, hari kiamat.
1. Awal : Iman adalah Pekataan dan Perbuatan
Bagi setiap muslim, keimanan bukan merupakan perkataan saja, tapi juga perbuatan, lebih lengkapnya: (1.) iman adalah prinsip tulus dan mendasar dalam hati, (2.) sehingga apa yang difikirkan sesuai dengan apa yang ada dalam prinsip hati (iman) tersebut, (3.) apa yang diucapkan sesuai dengan apa yang difikirkannya itu, (4.) apa yang diperbuat sesuai dengan apa yang diucapkannya, (5.) dan perbuatan itu baik bagi dirinya, orang lain danlingkungan hidup disekitarnya. Bagi seorang muslim, menjaga rangkaian keseimbangan ini adalah latihan yang mutlak adanya, dan keluar dari hal ini bisa dikatakan bagian dari tanda-tanda orang munafik: (a-b) perbuatan dan janji tidak sesuai dengan ucapan, akal sehat serta keyakinan di dalam hati, juga mereka yang (c) mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh dirinya sendiri, orang-orang disekitarnya dan masyarakat (bab al Jami’, Bulughul Maroom).
Maka jelaslah bahwa iman adalah prinsip paling dasar bagi seorang muslim untuk meraih keseimbangan hidupnya, setiap muslim dilatih setiap detik dan waktu untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip imannya. Walaupun demikian, hampir semua muslim menyadari bahwa keimanan bersifat naik dan turun, dan hal ini adalah bagian yang sangat manusiawi, karenanya merupakan sifat kemanusiaan diantaranya adalah kekhilafan dan pelupa (Hadits Arbain). Tugas seorang muslim adalah untuk terus mengusahakan terpeliharanya iman itu dalam gembaran keseharian hidupnya, baik dengan diri sendiri, orang-orang disekitarnya dan lingkungan hidup di sekitarnya.
http://gayislamindonesia.blogspot.com/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment