Friday, June 28, 2013
SURAT BUAT BAPAK PRESIDEN
(semoga beliau baca)
Pak Presiden yang baik,
bila harga BBM naik, dengan gagah
dan baik hati konon
Bapak akan memberi kami
kompensasi
Bapak akan membuat kami
mengantre untuk mendapatkan
uang bantuan agar kami tak
merasa kesulitan. Tapi, pikiran
kami sederhana saja,
Pak, benarkah Bapak suka melihat
kami mengantre panjang mengular
dari Sabang sampai Merauke? Kami
tidak suka itu, Pak. Kami tak suka
terlihat miskin, apalagi menjadi
miskin.
Kalau memang Bapak punya uang
untuk dibagikan kepada
kami,pakailah uang itu, kami rela
meminjamkannya untuk
menyelamatkan ‘perekonomian
nasional’ yang konon sedang gawat
itu.
Tak perlu naikkan BBM,pakailah
uang kami itu: kami rela
meminjamkannya
untukmenyelamatkan bangsa!
Hidup kami sederhana, disambung
lembaran-lembaran uang recehan.
Ilmu hitung kami kelas rendahan:
berapa untuk makan sehari-hari,
uang jajan anak sekolah,
biaya transportasi, biaya listrik
bulanan, dan kadang-kadang
cicilan motor,dispenseratau DVD
player. Tak perlu kalkulator. Bila
sedang beruntung, kami bisa punya
sisa uang untuk jalan-jalan di akhir
pekan. Bila sedang sulit, kami tidak
kemana-mana, Pak:
Kami mencari kebahagiaan gratisan
di televisimeski kadang kadang
justru dibuat pusing dengan berita-
berita tentang beberapa anak buah
Bapak yang korupsi.
Bila perlu, berdirilah di hadapan
kami, katakan apa yang
negara perlukan dari kami untuk
menyelamatkan kegawatan bencana
ekonomi negara ini? Bila Bapak
perlu uang, kami akan
menjual ayam, sapi, mesin jahit,
jam tangan, atau apa saja agar
terkumpul sejumlah uang untuk
melakukan pembangunan dan
penyelamatan perekonomian
bangsa. Bila Bapak disandra mafia,
pejabat-pejabatyang bangsat, atau
pengusaha-pengusaha yang
menghisap rakyat, tolong beritahu
kami: siapa saja mereka? Kami
akan bersatu untuk membantumu
melenyapkan mereka.
Tentu saja, semoga Anda bukan
salah satu bagian dari mereka!
Pak Presiden yang baik,
Dengarkan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment