Friday, August 10, 2007
kedalaman jiwa
harimau menyakiti pawang
pawang tak berani marah
karena harimau bukan anaknya
harimau merasa bersalah
menyakiti pengganti ibunda
harimau mengurung diri
meghukum badan yang tak tahu balas budi
harimau tak ingin melukai pawang
tapi nasi telah menajdi bubur
harimau bingung kehilangan bunda
tak punya pegangan
harimau mencari permata
untuk dipersembahkan kepada bunda
sebagai tanda maaf
tapi harimau tak tahu jalan
kemana tambang permata berada
buta arah tak bisa melihat
harimau tak berani keluar
tanpa gandengan tangan pawang
harimau tak punya nyali
untuk mengembara dan berkelana
ingin mempersembahkan lebih dari kata
ucapan maaf dari mulut saja
ingin memberi emas permata
tanda dari kedalaman jiwa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment